Angka Stunting Menurun 14,8 Persen di Kota Batu

Foto : BKKBN RI Hasto Wardoyo, Anggota Komisi IX DPR RI Krisdayanti, BKKBN Provinsi Jawa Timur, dan Pj Walikota Batu Aries Agung Paewai, beserta Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, drg Kartika Trisulandari saat menghadiri acara Internalisasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting bagi Kader KB dan Tim Pendamping Keluarga di Hotel Selecta Kota Batu.

Kabarjagad.id, Kota Batu – Penanganan stunting yang dilakukan secara masif, tentunya berpengaruh sekali terhadap hasil yang dicapai dalam langkah menurunkan angka stunting di Kota Batu. Berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Batu bersama dengan kader dan tim percepatan penanganan stunting nampaknya membuahkan hasil yang baik.

Jika pada kegiatan bulan timbang di bulan Januari 2023 angka stunting di Kota Batu mencapai 21,1 persen, sedangkan pada pelaksanaan bulan timbang di bulan September 2023 menurun 6,3% menyentuh angka 14,8 persen.

Hal tersebut disampaikan oleh PJ Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Penguatan Program Bangga Kencana dan percepatan Penurunan Stunting bagi Kader KB dan Tim Pendamping Keluarga yang diikuti 800 orang kader KB dan Tim Pendamping Keluarga se Jawa Timur, di Hall Hotel Selecta, Jumat (15/12/2023).

“Penguatan Kader sangat penting dalam mempercepat penurunan stunting di setiap wilayah, Alhamdulillah di Kota Batu angka menurun di 14,3 dari sebelumnya 21,1. Terimakasih kepada para kader yang tanpa kenal lelah mendampingi tumbuh kembang anak stunting,”

Hampir setiap hari disela padatnya kegiatan, Pj Aries terjun langsung ke lapangan mengunjungi masyarakat baik yang miskin, rentan miskin, maupun anak-anak stunting untuk melihat dan mengetahui secara langsung kondisi lingkungan dan kesehatan warganya.

“Saya langsung ingin mengetahui faktor apa yang menyebabkan tingginya angka stunting sekaligus penanganan yang tepat dengan turun langsung ke lapangan sehingga intervensi yang dibutuhkan bisa sesuai dengan persoalan yang muncul,” kata Aries.

Gaya hidup dan gadget (smartphone) rupanya juga berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak sehingga anak-anak jadi susah makan. “Fenomena penggunaan smartphone yang berlebihan juga salah satu faktor kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya. Yang penting anaknya tidak nangis dipegangi HP itu juga berpengaruh sekali,” tambahnya.

Dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh BKKBN RI Hasto Wardoyo, Anggota Komisi IX DPR RI Krisdayanti, BKKBN Provinsi Jawa Timur, Pj Aries juga menyampaikan terima kasih karena semakin banyak kegiatan di Kota Batu dapat meningkatkan perekonomian khususnya meningkatkan PAD Kota Batu.

“Rasanya hampir setiap hari di Kota Batu banyak kegiatan baik dari itu kementerian, provinsi maupun kunjungan kerja dari daerah lain ke Kota Wisata Batu tentunya ini membawa dampak positif bagi masyarakat sekaligus meningkatkan PAD Kota Batu,” pungkasnya.

RPJMN 2020-2024 mensyaratkan prevalensi stunting di Indonesia turun menjadi 14% di tahun 2024. BKKBN sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting melakukan berbagai upaya salah satunya pendampingan keluarga beresiko stunting oleh Tim Pendamping Keluarga.

Untuk itu, BKKBN Jawa Timur melaksanakan Penguatan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting. Tujuan pertemuan ini untuk meningkatkan komitmen para kader BKKBN yang sudah luar biasa mendukung Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting. (Fur)

Bagikan

Tinggalkan Balasan