Kabarjagad, Bojonegoro – Bertempat di kediaman Ibu Yusiati, Desa Glagahwangi, Kecamatan Sugihwaras, dilaksanakan Medhayoh ke-4 dengan tema “Produktivitas Komoditas Tembakau di Kabupaten Bojonegoro”, Senin 14 Juli 2025.
Sebagaimana pelaksanaan sebelumnya, kegiatan ini dilaksanakan sebagai ruang dialog interaktif antara masyarakat dan Pemerintah Daerah. Hadir dalam agenda ini Bupati dan Wakil Bupati, Kepala OPD terkait, perwakilan kelompok tani, kepala desa dari seluruh desa di Kecamatan Sugihwaras.
Pada Medhayoh kali ini, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Zainal Fanani memberikan arahan dan materi terkait pentingnya peningkatan produktivitas tembakau di Sugihwaras. Beliau menyampaikan untuk menunjang keberhasilan para petani tembakau, DKPP memiliki program Sekolah Lapang Tembakau yang di tahun 2025 program ini dilaksanakan di tiga kecamatan (Kepohbaru, Kasiman, Malo), bekerja sama dengan BRIN sebagai mitra ahli.
Melalui Sekolah Lapang ini, petani akan mendapat pelatihan menyeluruh, mulai dari pembenihan hingga pascapanen, serta dukungan pupuk bagi para petani tembakau.
Selanjutnya, Bupati Setyo Wahono memberikan sambutan dengan menyoroti bahwa tembakau merupakan komoditas strategis yang mampu mendongkrak ekonomi rumah tangga. “Petani bisa memperbaiki rumah, membeli motor bahkan sapi dari hasil panen tembakau,” ujar beliau. Namun demikian, hanya tembakau berkualitas tinggi yang dapat masuk ke industri besar, sehingga perlu strategi penguatan dari hulu ke hilir.
Sementara itu, pada kesempatan ini Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah menambahkan arahan terkait pentingnya masyarakat aktif melaporkan penderita TBC ke Puskesmas untuk mendukung program jemput bola tenaga kesehatan. Wakil Bupati juga mengingatkan masyarakat untuk melakukan CKG dan memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia secara efisien. Arahan ini dilakukan dalam berbagai kesempagan agar program prioritas kesehatan dari pemerintah dapat menjangkau sebanyak mungkin masyarakat di Bojonegoro.
Dalam sesi dialog interaktif Medhayoh edisi ke-4, masyarakat Kecamatan Sugihwaras menyampaikan sejumlah aspirasi terkait keseharian mereka di bidang pertanian, peternakan, hingga kesehatan. Salah satu isu utama yang mencuat adalah kesulitan petani tembakau dalam menghadapi musim kemarau basah, yang memaksa mereka melakukan penanaman hingga tujuh kali.Kelompok Tani pun mengusulkan pengadaan alat dryer pengering tembakau agar kualitas hasil panen tetap terjaga.
Menanggapi hal ini, Bupati Setyo Wahono menyatakan akan meminta dinas terkait untuk melakukan riset mendalam terkait ketersediaan dan harga alat tersebut guna mendukung keberlangsungan usaha tani tembakau yang memang menjadi salah satu kepentingan Pemerintah Daerah demi kesejahteraan petani tembakau di Bojonegoro.
Muncul pula permintaan agar petani tembakau diberikan perlindungan melalui peraturan daerah, guna menghindari praktik merugikan dari tengkulak dan memastikan hasil panen dapat terserap. Bupati menanggapi bahwa saat ini regulasi nasional cenderung membatasi industri rokok, sehingga penguatan sektor tembakau lokal perlu dilakukan secara seimbang dan bijak.
Isu kesehatan juga turut disorot. Warga mengusulkan agar pasien TBC, yang tidak dapat bekerja selama masa pengobatan, diberikan santunan. Termasuk pula dukungan bagi kader kesehatan yang memiliki risiko tinggi dalam mendampingi pasien. Pemerintah Daerah menyambut baik usulan ini dan akan mempertimbangkannya sebagai bentuk apresiasi atas peran kader dan perlindungan bagi pasien.
Kegiatan Medhayoh ini kembali menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam membuka ruang partisipasi warga, menjawab langsung aspirasi, serta menciptakan kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat, terutama di sektor pertanian, peternakan, dan kesehatan.
Usai dialog, Bupati dan Wakil Bupati meninjau pelaksanaan program GAYATRI (Gerakan Ayam Petelur Mandiri) di Desa Panemon. Program ini menggunakan dana APBDes dan menjadi bagian dari program prioritas Bupati-Wakil Bupati dalam menekan angka kemiskinan di Bojonegoro.
Hasil tinjauan menunjukkan keberhasilan distribusi dan pemanfaatan kandang serta ayam oleh keluarga penerima manfaat. Pendistribusian kandang dan ayam sudah diterima salah satunya oleh Mas Wahyu Setiabudi pada tanggal 12 Juli 2025.
Menurut laporan Camat Sugihwaras, “Dari 17 Desa yang ada di Kecamatan Sugihwaras, Dua desa yaitu Panemon dan Alasgung, telah merealisasikan program unggulan GAYATRI, sementara 15 desa lainnya siap menerima pendistribusian kandang dan ayam minggu depan.(Pro/imm)