Bantengan Nuswantara Ke-17, Dari Warisan Budaya Kini Menjadi Daya Tarik Wisata Mancanegara

Wali Kota Batu Nurochman dan Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto saat menyapa peserta Trance Carnival Festival 17th Bantengan Nuswantara 2025. (Fur/kabarjagad)

Kabarjagad, Kota Batu – Ribuan pelaku seni bantengan beraksi dalam event Trance Carnival Festival 17th Bantengan Nuswantara tahun 2025 yang memukau penonton, dari suara pecut yang diseblakkan terlihat para peserta menjadi kalap (kerasukan), ditambah pula dengan aroma kemenyan dan dupa yang menambah suasana semakin magis.

Event ini digelar oleh Dinas Pariwisata Kota Batu berkolaborasi dengan Dewan Kesenian Kota Batu, yang diikuti oleh 135 komunitas dari berbagai Kota, bahkan dari mancanegara. Start mulai pukul 09.00 wib, berangkat dari Stadion Brantas, lanjut Alun-alun Kota Batu, kemudian finish di pendopo rumah dinas Walikota Batu, Minggu (3/8/2025).

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Onny Ardianto disela-sela event ini menyampaikan bahwa Bantengan Nuswantoro ini telah menjadi warisan budaya tak benda, yang diharapkan seni dan budaya bantengan ini semakin banyak diminati. “Tapi, yang tidak kalah pentingnya adalah filosofi dari bantengan juga semakin dipahami oleh para pelaku seni budaya Bantengan. Sehingga, ketika ada modernisasi, ada modifikasi, itu tidak keluar dari semangat atau filosofi dari bantengan itu sendiri,” ucapnya.

Pelaku seni budaya bantengan saat beraksi di event Trance Carnival Festival 17th Bantengan Nuswantara 2025. (Fur/kabarjagad)

Kadisparta Onny juga menyampaikan bahwa seni budaya bantengan ini sudah banyak dikenal di mancanegara. Pihaknya juga telah memperkenalkan seni budaya bantengan ini di Osaka, Japan.

“Seni budaya bantengan ini sudah kita perkenalkan di festival budaya di Osaka (Japan), dan sudah mulai banyak yang kenal tentang Bantengan. Harapannya, selain semakin dikenal di Indonesia, juga di luar negeri. Sehingga, Kota Batu selain memiliki destinasi wisata unggulan, juga memiliki destinasi wisata budaya,” tuturnya.

Dan bantengan nuswantara ini sebagai event tahunan, ia berharap bisa menjadi kalender tahunan yang ditunggu-tunggu oleh wisatawan. “Terbukti, tahun ini ada 14 wisatawan dari mancanegara yang memang sebenarnya juga memiliki interes, ketertarikan terkait dengan budaya bantengan. Harapannya semakin banyak pelaku seni budaya dari mancanegara,” tandas Kadisparta Onny.

Sementara itu, Wali Kota Batu Nurochman mengapresiasi kegiatan Bantengan Nuswantoro yang digelar rutin setiap tahunnya. Event ini merupakan ruang berekspresi bagi pelaku seniman bantengan.

“Selamat dan sukses Bantengan Nuswantoro yang ke-17 . Pemerintah Kota Batu tetap memberikan ruang ekspresi, ruang inovasi bagi teman-teman dan seniman Bantengan Nuswantoro. Ini bagian dari potensi lokal yang harus mendapatkan porsi dukungan dari pemerintah, bahkan tamu-tamu internasional beberapa tahun terakhir ikut datang, semoga ini juga potensi menarik sehingga orang datang ke kota batu,” pungkas Wali Kota Nurochman.

Acara ini juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat, terutama UMKM dan pedagang kaki lima. Semoga acara ini terus berlangsung dengan tertib sesuai kesepakatan panitia dan kepolisian. (Fr)

Bagikan

Tinggalkan Balasan