Menteri Pratikno: Cek Kesehatan Gratis Penting untuk Wujudkan Indonesia Maju

Kabarjagad, Bojonegoro – Suasana meriah dan penuh semangat mewarnai pembukaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digelar di Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Senin (4/8). Program ini merupakan bagian dari langkah besar pemerintah pusat untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia yang sehat dan berdaya saing tinggi.

Acara ini dihadiri langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Pratikno, Dirjen Kementerian Kesehatan Dr. Azhar Jaya, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, Wakil Bupati Nurul Azizah, serta jajaran pejabat terkait.

Di hadapan ratusan pelajar yang memadati lokasi acara, Menko PMK Pratikno menegaskan pentingnya menjaga kesehatan sejak usia dini. Dengan gaya komunikatif dan diselingi humor khasnya, ia mengingatkan bahwa kecerdasan akademik tidak akan berarti jika fisik tidak sehat.

“Pak Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran punya program luar biasa untuk kesehatan kalian semua. Nilai 10 sekalipun tidak ada artinya kalau tubuh kalian sakit-sakitan,” ujar Pratikno disambut tepuk tangan meriah.

Dalam suasana interaktif, Pratikno menantang sejumlah siswa untuk memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris. Keberanian para siswa yang maju mendapat apresiasi berupa kaos bertuliskan GEMI Generasi Emas Indonesia.

Pratikno juga mengingatkan para siswa untuk mulai mengatur pola makan, mengurangi konsumsi gula, makanan berlemak, dan membiasakan olahraga rutin. Ia mengungkapkan hasil pemeriksaan awal menemukan sejumlah siswa memiliki kadar gula darah tinggi.

“Ini alarm bahaya. Jangan kebanyakan minuman manis, karena kalian sudah manis, jadi tidak perlu ditambah lagi,” candanya yang membuat para pelajar tertawa.

Selain itu, penggunaan gadget berlebihan menjadi sorotan. Menurutnya, banyak siswa mengalami gangguan penglihatan akibat menatap layar dari jarak dekat atau posisi yang tidak tepat.

“Anak-anak sekarang susah makan kalau tidak sambil nonton YouTube di HP. Kebiasaan ini harus diubah. Mari bijak dalam menggunakan teknologi,” tegasnya.

Sementara itu, Dirjen Kementerian Kesehatan Dr. Azhar Jaya mengungkapkan bahwa sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025, program CKG telah melayani lebih dari 16 juta warga Indonesia. Tahun ini, fokus pemeriksaan diperluas hingga ke sekolah dan pondok pesantren untuk mendeteksi dini potensi gangguan kesehatan pada pelajar.

“Hari ini ada 12 sekolah di seluruh Indonesia yang serentak menggelar cek kesehatan gratis bagi pelajar. Tujuannya bukan sekadar mengetahui penyakit, tapi mencegah sejak dini,” jelas Azhar.

Dari hasil pemeriksaan di Bojonegoro, ditemukan beberapa kondisi memprihatinkan di kalangan siswa, seperti kelainan refraksi mata akibat penggunaan gadget berlebihan, anemia pada remaja putri, hingga kadar gula darah tinggi yang berisiko pada usia muda.

“Jika tidak ditangani, risiko gagal ginjal dan cuci darah bisa terjadi di usia sangat muda. Ini bukan hal yang bisa disepelekan,” tambahnya.

Pemerintah mengajak seluruh pihak – mulai dari kepala daerah, dinas pendidikan, sekolah, guru, hingga orang tua – untuk berkolaborasi membentuk kebiasaan hidup sehat sejak dini. Program ini juga menjadi langkah awal menuju percepatan program makan bergizi gratis, yang diharapkan mampu memperkuat fondasi kesehatan generasi muda Indonesia.

“Kalau bukan dimulai sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kalian yang sehat, siapa lagi yang akan meneruskan masa depan bangsa ini,” tutup Pratikno.

Program CKG menjadi bukti nyata komitmen pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebagai bagian dari misi besar Indonesia Emas 2045.(Pro/Guf)

Bagikan

Tinggalkan Balasan