Bojonegoro Gelar Lomba Menyusui, Dorong Kesadaran ASI Eksklusif untuk Generasi Bebas Stunting

Kabarjagad, Bojonegoro – Dalam rangka memperingati World Breastfeeding Week atau Pekan Menyusui Sedunia 2025, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bojonegoro menggelar Lomba Menyusui pada Minggu (10/8/2025). Acara berlangsung meriah dengan dihadiri oleh Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, serta Ketua TP PKK Kabupaten Bojonegoro, Cantika Wahono.

Ketua Pelaksana, dr. Iffa Ahsanur Rasyida, S.PA, IBCLC., CIMI, menjelaskan bahwa Pekan Menyusui Sedunia yang diperingati setiap 1–7 Agustus bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menyusui bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Tahun ini, tema yang diusung menegaskan bahwa menyusui bukan hanya tanggung jawab ibu, tetapi juga memerlukan dukungan keluarga, lingkungan, hingga pemerintah.

“Menyusui adalah investasi jangka panjang bagi kesehatan generasi. Dengan dukungan semua pihak, manfaatnya akan dirasakan anak hingga dewasa,” ungkap dr. Iffa.

Kegiatan ini diikuti oleh 96 ibu menyusui, 35 kader puskesmas, dan 28 ibu camat dari berbagai kecamatan di Bojonegoro. Selain lomba, acara juga diisi dengan edukasi tentang teknik menyusui yang benar dan manfaat ASI eksklusif.

Ketua IDI Bojonegoro, dr. Pramono Apriawan, W., MKM., FISQUA, menekankan bahwa pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama merupakan salah satu strategi paling efektif dalam menurunkan angka stunting.

“Tema kegiatan ini selaras dengan prioritas nasional. Kami ingin Bojonegoro menjadi daerah dengan capaian ASI eksklusif tinggi sekaligus mampu menekan prevalensi stunting secara signifikan,” ujarnya.

Senada, Ketua TP PKK Bojonegoro, Cantika Wahono, menyampaikan bahwa ASI adalah anugerah luar biasa karena mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi sekaligus mempererat ikatan batin ibu dan anak.

“Gerakan Bojonegoro Bebas Stunting harus dimulai dari rumah. Kebiasaan menyusui yang baik akan membentuk generasi sehat, bahagia, dan membanggakan,” tuturnya.

Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, turut mengapresiasi capaian pemberian ASI eksklusif di daerahnya yang telah melampaui target nasional. Berdasarkan data, pada 2024 dari 4.895 bayi, sebanyak 4.658 atau 95 persen mendapatkan ASI eksklusif. Sementara hingga Februari 2025, dari 2.332 bayi, tercatat 2.302 atau 98,7 persen telah menerima ASI eksklusif.

“Capaian ini menunjukkan kesadaran tinggi masyarakat Bojonegoro dalam memberikan ASI eksklusif. Harapan kami, kebiasaan ini berlanjut hingga anak berusia dua tahun,” kata Nurul.

Dengan terselenggaranya lomba menyusui ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berharap semakin banyak keluarga yang memahami pentingnya ASI eksklusif dan praktik menyusui yang tepat. Upaya ini diharapkan mampu melahirkan generasi Bojonegoro yang sehat, cerdas, dan bebas dari stunting.(imm)

Bagikan

Tinggalkan Balasan