Pemkab Bojonegoro Perkuat IKM Olahan Makanan dan Minuman dengan Pelatihan dan Pendampingan

Kabarjagad, Bojonegoro – Melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Pemkab Bojonegoro menggelar Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Bagi Pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) Olahan Makanan dan Minuman Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2025. Langkah tersebut salah satu langkah meningkatkan kualitas dan kapasitas pelaku IKM olahan Makanan dan Minuman untuk mengembangkan sektor strategis daerah.

Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, Ketua TP PKK Kab. Bojonegoro, Cantika Wahono, Kepala Dinas Perinaker Kab. Bojonegoro, serta diikuti oleh 30 Pelaku IKM di Kab. Bojonegoro.

Dalam kegiatan tersebut, disampaikan oleh Kepala Dinas Perinaker Amir Syahid, bahwa 30 peserta adalah pelaku IKM yang telah memperoleh kategori A dari Dinas Perinaker setelah memenuhi berbagai persyaratan layak ekspor. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, Pelaku IKM akan memperoleh pendampingan dan pelatihan untuk strategi pemasaran yang lebih luas.

Bunda Cantika mengapresiasi langkah tersebut, mengingat era Digitalisasi menuntut pelaku bisnis untuk selalu adaptif, kolaboratif dan komunikatif. Ketua TP PKK juga menjelaskan bahwa setiap daerah memiliki produk unggulannya masing-masing, ini menunjukan bahwa Bojonegoro pun sangat berpeluang memunculkan lagi dan lagi produk unggulan yang bisa dinikmati oleh pasar luas.

“IKM memiliki peran penting dalam perekonomian daerah, tidak hanya menjadi penggerak ekonomi tapi juga membuka lapangan kerja menggerakan kreatifitas serta menjadi identitas. Kita optimis, IKM kita akan dapat tumbuh dan mampu menciptakan kreatifitas-kreatifitas yang dapat diterima pasar.” Terang Bunda Cantika dalam sesi sambutannya.

Wakil Bupati Bojonegoro dalam kesempatan yang sama mengajak seluruh pelaku IKM dan pelaku bisnis untuk dapat melihat peluang secara luas. Bahwa pasar penjualan tidak terbatas di lokal saja, bahkan ada peluang ke mancanegara. Komunikasi yang dinamis serta strategi bisnis berpeluang menangkap peluang yang besar, dengan didukung kualitas produknya, pemasarannya, serta berjejaring antar pelaku IKM.

Nurul Azizah berharap “Pelaku IKM tumbuh sebagai IKM yang berdaya saing, meningkatkan produktivitas, dan berkontribusi pada sektor perekonomian.”(imm)

Bagikan

Tinggalkan Balasan