Kabarjagad, Mojokerto – Bupati Mojokerto Muhammad Al Barraa, mengapresiasi kreatifitas warga masyarakat kecamatan Trawas dalam usaha menguatkan identitas desa masing-masing. Apresiasi tersebut diucapkan oleh Gus Bupati, sapaan Muhammad Al Barraa, pada kegiatan Pawai Budaya Kecamatan Trawas, Rabu (27/8) siang.
Melalui sesinya, Gus Bupati mengungkapkan rasa salutnya atas partisipasi seluruh elemen masyarakat kecamatan Trawas, yang telah menampilkan kekayaan budaya daerah dengan penuh semangat dan kreativitas. Kedepannya, ia berharap agar kegiatan dengan tema serupa juga bisa diadakan di kecamatan-kecamatan di seluruh wilayah Bumi Majapahit.
“Setiap desa menampilkan branding lokal desa masing-masing, kami dari pemkab Mojokerto sangat mengapresiasi dan bangga kepada seluruh peserta karnaval, semoga dapat menginspirasi kecamatan-kecamatan yang lainnya,” ucap Gus Bupati.
Masih dalam arahannya, Gus Bupati juga turut memberikan apresiasi kepada Trawas Trashion Carnival (TTC) yang turut berpartisipasi dalam pawai tersebut. Apresiasinya tertuju pada TTC yang konsisten mendaur ulang sampah anorganik untuk dijadikan karya seni kostum yang bernilai estetika tinggi.
“Melalui acara ini kita diajak untuk melihat bagaimana sampah yang tidak berguna bisa diubah menjadi karya seni yang bernilai tinggi,” ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Camat Trawas, Lies Setyautaminingnsi, menyebut bahwa Pawai Budaya Kecamatan Trawas merupakan acara tahunan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Lies juga mengatakan bahwa pawai budaya kali ini juga turut melibatkan UMKM dan para wirausaha se-Kecamatan Trawas. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mempromosikan dan menguatkan branding desa-desa di Kecamatan Trawas.
“Kegiatan ini (pawai budaya) adalah kegiatan yang kami laksanakan tiap tahun oleh PHBN Kecamatan Trawas, diikuti oleh seluruh desa se-Kecamatan Trawas, juga diikuti perangkat desa, dinas/instansi, pengusaha kuliner dan pengusaha hotel,” ujar Plt. Camat Trawas itu.
Pagelaran Pawai Budaya kali ini terlihat sangat meriah, hal ini dikarenakan nuansa kreatifitas tinggi para warga yang disalurkan melalui ornamen-ornamen unik, kostum-kostum yang beragam, dan konsep branding desa yang kental. Terpantau, ribuan pasang mata turut menambah kesan meriah pawai budaya dengan rute Lapangan Trawas – Taman Ghanjaran itu.(juni)