Surabaya Mulai Pemutakhiran DTSEN, Petugas Door-to-Door 1 Oktober 2025

Surabaya Siap “Satu Data”! Petugas Dilatih, Pendataan Door-to-Door Seluruh Keluarga Mulai 1 Oktober 2025

Kabarjagad, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memulai pelatihan intensif bagi petugas Pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Pelatihan ini merupakan langkah krusial untuk menjamin akurasi data sebelum petugas melakukan pendataan langsung ke rumah-rumah warga (door-to-door) pada 1 hingga 31 Oktober 2025.

Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya, M. Fikser, menegaskan pentingnya program DTSEN ini sebagai fondasi kebijakan yang akurat. Proses saat ini adalah pelatihan petugas yang berlangsung dari 25-28 September 2025.

“DTSEN adalah program strategis pemerintah untuk menyatukan data kependudukan dan sosial ekonomi warga dengan mencocokkannya menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK),” tegas Fikser, Sabtu (27/9/2025).

Fikser menjelaskan, tujuan utama pemutakhiran data ini ada tiga. Pertama, menciptakan Satu Data untuk semua program, memastikan pemerintah hanya memiliki satu sumber data yang sama untuk semua kebijakan, mulai dari subsidi hingga perlindungan sosial.

Kedua, menjamin program tepat sasaran. Pemutakhiran ini sangat penting karena kondisi keluarga itu dinamis. “Tanpa data terbaru, bantuan sosial akan berisiko salah sasaran. Ini adalah upaya kami meminimalisir inclusion error dan exclusion error,” tegasnya.

Ketiga, data yang mutakhir akan mendukung perencanaan lebih baik bagi pembangunan jangka panjang. “Khususnya dalam merancang intervensi di sektor kesehatan, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan berbasis bukti (evidence-based),” imbuhnya.

Fikser meminta masyarakat Kota Surabaya bersiap dan kooperatif karena mulai 1 Oktober 2025, petugas akan datang langsung (door-to-door) ke seluruh keluarga di Kota Surabaya.

“Petugas yang telah dilatih akan melakukan wawancara singkat untuk mengumpulkan data penting, meliputi identitas keluarga dan anggota keluarga, kondisi rumah, pekerjaan, pendidikan, dan kesehatan. Serta, sarana prasarana rumah tangga,” jelasnya.

Pendataan akan dilakukan secara digital menggunakan aplikasi resmi BPS, FASIH-Mobile, dan dilengkapi dengan pengambilan foto rumah serta pencatatan lokasi dengan geotag untuk menjamin akurasi.

Fikser meyakinkan bahwa data warga akan tetap aman. Semua informasi yang dikumpulkan dijaga kerahasiaannya. “Partisipasi warga sangat menentukan. Data yang lengkap akan membuat program pembangunan di Surabaya semakin sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. (irm)

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan