DPRD Surabaya Soroti Munculnya Prostitusi Terselubung

Kabarjagad, Surabaya – Dua mucikari diamankan Tim Samapta Polrestabes Surabaya di kawasan eks lokalisasi Dolly, Jalan Putat Jaya Timur, Surabaya, pada Sabtu (15/11) sekitar pukul 01.00 WIB.

Penangkapan ini kembali memunculkan kekhawatiran maraknya prostitusi terselubung, padahal Surabaya sebelumnya mencatat prestasi besar dengan menutup lokalisasi terbesar di Asia Tenggara. Kondisi tersebut pun mendapat sorotan tajam dari Anggota DPRD Kota Surabaya, Rio Pattiselanno.

“Penutupan lokalisasi oleh Bu Risma pada 18 Juni 2014 itu harusnya menjadi tonggak sejarah. Itu prestasi besar. Tapi kok sekarang muncul lagi, meskipun modelnya lain. Ini yang harus kita kaji dan kita cegah,” ujarnya seusai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kota Surabaya, Rabu (19/11/2025).

Politisi PSI tersebut menegaskan perlunya kolaborasi seluruh elemen, mulai dari kecamatan, kelurahan, tokoh masyarakat, hingga tokoh agama, untuk melakukan langkah-langkah pencegahan agar kasus serupa tidak kembali terjadi.

“Jangan sampai kita seperti menjilat ludah sendiri. Harapannya Surabaya benar-benar bebas dari prostitusi seperti itu,” katanya.

Terkait rencana tindak lanjut, Rio memastikan DPRD Surabaya akan memanggil pihak terkait untuk memperkuat koordinasi dan mitigasi. “Pasti akan ada. Kita akan panggil camat, lurah, RT, RW, Satpol PP, Bakesbang, dan pihak lainnya. Tidak bisa hanya satu OPD bekerja sendiri,” ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh jajaran pemerintah di tingkat bawah untuk mendukung visi-misi Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

“Mas Eri sudah melakukan banyak hal luar biasa. Ayo semua camat, lurah, dan OPD bergandeng tangan supaya Surabaya benar-benar bebas dari prostitusi,” tegasnya.(dj)

Bagikan

Tinggalkan Balasan