Foto: Anggota DPRD Jatim Sumardi, saat menyampaikan sambutannya dihadapan warga Desa Temuwulan.
Kabarjagad, Jombang – Untuk mendengar langsung keluhan dan usulan masyarakat di daerah pemilihan Kabupaten Jombang, Sumardi, anggota fraksi Golkar DPRD Provinsi Jawa Timur menggelar reses di Desa Temuwulan Kecamatan Perak Kabupaten Jombang pada Jum’at 21 November 2025 malam.
Pada kesempatan tersebut, Sumardi menyampaikan kalau reses bukan sekadar agenda rutin anggota dewan, melainkan sarana untuk mendengarkan langsung persoalan masyarakat di lapangan agar dapat diperjuangkan dalam perumusan program pembangunan di tingkat provinsi.
“Saya hadir ke disini untuk menyerap aspirasi masyarakat pemilihan dapil 10 meliputi Kabupaten Jombang. Semua masukan yang disampaikan akan kami perjuangkan dalam pembahasan anggaran dan program pembangunan provinsi,” ungkapnya.
Kepala Desa Temuwulan Totok Joko Purnomo mengatakan, selama dirinya menjabat sebagai Kades, baru kali pertama ini dilaksanakan reses di wilayahnya. “Baru kali ini ada anggota dewan dari Provinsi Jawa Timur yang siap membantu warga,” ungkap Kades Totok.
Kedepannya, sudah seharusnya kita sebagai warga desa harus kompak mendukung untuk memenangkan calon anggota dewan. Harus mendukung yang betul-betul mau membantu warga Desa Temuwulan.
“Semoga aspirasi dan kebutuhan masyarakat dapat diakomodasi dan diwujudkan dalam kebijakan dan program kerja Pak Sumardi sebagai anggota DPRD Jatim fraksi Golkar sehingga dapat membawa manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat Desa Temuwulan,” pungkasnya.
Heri Purnomo, salah satu aspirasi yang cukup menonjol datang dari sektor perikanan. Ketua Asosiasi Peternak Lele ini menyampaikan harapan agar Pak Sumardi memberikan perhatian lebih terhadap dunia peternakan ikan.
“Selaku perwakilan peternak lele, kami berharap Pak Sumardi sebagai pemangku kebijakan di legislatif Jawa Timur ikut memperhatikan sektor perikanan. Di Desa Temuwulan ini Alhamdulillah produksi lele sudah sampai ke pasar luar kota itu semua hasil jerih payah kami sendiri,” jelasnya.
Dikatakan Heri, kendala terbesar saat ini bukan pada produksi, melainkan pemasaran. “Petani ikan lele di Jombang sangat besar. Masalahnya ada di pasar, contohnya 8 peternak tapi pasarnya cuma 1. Jadi tidak seimbang antara produksi dan penyerapan. Kami membutuhkan terobosan di pasca panen,” ujarnya.
Menutup kegiatan, Sumardi menegaskan komitmennya untuk terus turun ke masyarakat dan memastikan pembangunan provinsi dirasakan hingga desa. “Kami ingin pembangunan tidak hanya terpusat di kota. Desa harus diperhatikan karena pertanian dan peternakan adalah penopang ekonomi daerah,” tutup Sumardi.(Ash).












