Kabarjagad, Bojonegoro – Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro, Abdulah Umar, menggelar Reses Masa Sidang III Tahun 2025 di kediamannya di Desa Pasinan, Kecamatan Baureno, pada Sabtu (22/11). Kegiatan ini dihadiri masyarakat dari berbagai desa yang datang untuk menyampaikan aspirasi dan persoalan yang mereka hadapi. Antusiasme warga terlihat sejak awal kegiatan, menunjukkan harapan besar terhadap peran DPRD dalam mendorong pembangunan daerah.
Dalam sambutannya, Abdulah Umar menjelaskan bahwa DPRD Kabupaten Bojonegoro melaksanakan reses tiga kali dalam setahun sebagai sarana bagi anggota dewan untuk bertemu langsung dengan masyarakat. Ia menegaskan bahwa reses merupakan momentum penting untuk melaporkan capaian kerja dewan sekaligus menyerap masukan masyarakat yang nantinya akan dibahas dalam rapat dan diteruskan kepada pemerintah daerah. Abdulah Umar memastikan seluruh aspirasi yang disampaikan warga akan dihimpun dan diperjuangkan dalam proses penganggaran maupun perencanaan pembangunan agar hasilnya benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat.
Selain menampung keluhan dan usulan, Abdulah Umar yang juga anggota Fraksi PKB dari Dapil II memaparkan perkembangan program Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Ia menyampaikan bahwa Pemkab pada 2025 akan melanjutkan sejumlah pembangunan infrastruktur, seperti perbaikan jalan, jembatan, TPT, dan JUT. Ia juga menyebutkan bahwa Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) akan tetap disalurkan dengan jadwal realisasi pada bulan September, November, hingga Desember. Tahun ini, Pemkab Bojonegoro mengalokasikan anggaran BKKD sebesar Rp 757 miliar untuk 430 desa, yang menurutnya merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan pembangunan di tingkat desa.
Dalam kesempatan yang sama, Abdulah Umar turut menjelaskan tiga program utama Pemkab Bojonegoro yang saat ini menjadi fokus dalam pengentasan kemiskinan dan penguatan ekonomi masyarakat desa. Ketiga program tersebut mencakup pemberdayaan peternak ayam petelur melalui program GAYATRI, pendampingan usaha melalui program Kolega, serta peningkatan kesejahteraan keluarga melalui budidaya domba. Umar menekankan pentingnya optimalisasi program-program tersebut mengingat tingginya APBD Bojonegoro belum sepenuhnya sebanding dengan penurunan angka kemiskinan.
AspirasI masyarakat yang hadir didominasi persoalan banjir dan saluran irigasi. Warga dari Kecamatan Kanor menyampaikan kondisi desa mereka yang kerap terdampak banjir saat musim hujan akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo. Mereka berharap pemerintah melakukan normalisasi Sungai Mekuris serta pembangunan krib agar aliran air dapat mengalir dengan lancar dan tidak kembali menggenangi permukiman. Selain itu, warga Desa Pilang juga meminta perbaikan saluran irigasi yang sudah lama mengalami kerusakan dan berdampak pada lahan pertanian.
Kegiatan reses berlangsung lancar dan penuh dialog. Warga berharap aspirasi yang telah disampaikan dapat segera ditindaklanjuti agar pembangunan di Bojonegoro semakin merata dan membawa manfaat langsung bagi masyarakat.(imm)












