Kabarjagad, Mojokerto – Pemerintah Kabupaten Mojokerto berkomitmen menjadikan literasi sebagai bagian dari pembangunan Sumber Daya Manusia yang berkelanjutan. Komitmen ini ditunjukkan dengan digelarnya Festival Literasi dan Pengukuhan Bunda Literasi Kabupaten Mojokerto, Selasa (25/11) pagi.
Festival tersebut dibuka langsung oleh Gus Bupati Mojokerto, Muhammad Albarraa. Melalui arahannya, Gus Bupati menegaskan komitmen menjadikan literasi sebagai komponen pembangunan SDM bukan hanya tanggung jawab Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, melainkan gerakan bersama lintas perangkat daerah, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah).
Ia menyebut bahwa kerja sama atau sinergi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) adalah hal vital demi kesejahteraan masyarakat, termasuk dalam hal penguatan literasi yang sangat dibutuhkan baik untuk saat ini maupun di masa mendatang.
“Sinergi ini menjadi kunci agar gerakan literasi di Kabupaten Mojokerto terlaksana secara berkelanjutan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tegas Gus Bupati.
Tidak dapat dipungkiri, literasi penting bagi pemuda karena dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, membuka akses ke pengetahuan yang lebih luas, dan kedepannya dapat membantu mereka bersaing di dunia kerja dan pendidikan yang semakin kompleks. Literasi juga membekali pemuda dengan kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan menggunakan informasi secara efektif, serta mencegah mereka dari bahaya seperti hoaks dan misinformasi.
Mengingat peran yang fundamental itu, Gus Bupati menganggap bahwa usaha untuk mencerdaskan para pemuda melalui pendidikan dan literasi merupakan bentuk investasi yang paling utama.
“Tidak ada investasi yang lebih menguntungkan dari pada investasi pada ilmu dan literasi,” ujarnya.
Selain festival, pada giat yang digelar di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperka) Kabupaten Mojokerto, juga terdapat prosesi pengukuhan Bunda Literasi Kabupaten Mojokerto. Shofiya Hanna Albarraa adalah nama yang didapuk untuk menjalankan posisi tersebut.
Gus Bupati sendiri menaruh harapan besar pada figur Bunda Literasi. Ia berharap agar kedepannya Ning Hanna, sapaan Sofia Hanna Albarraa, bisa menumbuh-kembangkan minat baca masyarakat Bumi Majapahit.
“(Bunda Literasi) diharapkan menjadi teladan dalam membangun budaya baca di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat serta menjadi penggerak utama dalam melahirkan generasi yang gemar membaca, berpikir kritis, dan cinta ilmu pengetahuan,” tukasnya. (juni)












