Jatim  

Pasar Legi Bakal Jadi Pasar Rakyat Tradisional Terbesar di Indonesia, Itu Hasil Kinerja Dan Sekaligus Prestasi Bupati Ipong Muchlissoni

MEGAH : Bangunan Pasar Legi Nampak Megah kini kondisinya hampir selesai dibangun. (Foto Agus Zahid)

Laporan : Agus Zahid

KJ, Ponorogo – Pasar Legi Ponorogo Yang terletak di Jalan Soekarno – Hatta Ponorogo Yang kini dibangun lantai 4, dari dana pemerintah senilai sekitar Rp 137,5 milyar, bakal menjadi pasar rakyat traditional terbesar di Indonesia.

Hal itu bisa dikatakan sebagai buah tangan atau hasil kinerja dan sekaligus prestasi Bupati Drs H Ipong Muchlissoni, yang saat ini sedang cuti,  karena menjadi calon incumbent Bupati Ponorogo periode 2021-2025.

Pasar itu mampu menampung sekitar 4000 pedagang, dan disinyalir mampu menjadi sumber perekonomian rakyat karena dapat menyatukan para pedagang di sekitar Pasar tersebut.

Antara lain para. pedagang eks Pasar Stasiun Pasar Legi Selatan atau yang dikenal Pasar Lanang, para pedang eks Pasar Legi sebelum dibangun yang kini menempati eks Pengadilan Ponorogo dan para pedagang baru.

Yang perlu di ketahui, terwujudnya pembangunan Pasar Legi baru itu, tidak terlepas dari buah tangan atau hasil kerja Bupati Ponorogo Drs Ipong Muchlissoni saat itu sekaligus prestasi baginya. 

Paska kebakaran, Ipong Muchlissoni ,Bupati Ponorogo saat sebelum cuti,  berpikir akan keberlangsungan pasar tersebut, agar perekonomian masyarakat Ponorogo tetap lancar dan para pedagang tetap bisa menempati pasar tersebut dengan aman, nyaman dan gratis alias tidak perlu membayar kapling atau lapak untuk berdagang. 

Mula-mula Bupati Ipong saat itu, sebelum cuti, mengambil langkah tepat untuk mengganti nama pasar yang semula bernama Pasar Songgo Langit dirubah menjadi Nama Pasar Legi, kembali ke asalnya. Sebab sejak berubah nama menjadi Songgo Langit, pasar traditional itu tercatat mengalami kebakaran hingga 2 kali.” Langit kok disonggo, ” ucap Bupati Ipong saat itu.

Saat itu juga banyak investor yang datang kepada Bupati Ponorogo yang ke 48 Ipong Muchlissoni ini, mereka menawarkan akan membangunkan kembali pasar itu sesuai permintaan. Namun sebagai pemimpin yang memikirkan nasib rakyatnya, Bupati Ipong saat itu menolak terhadap tawaran tersebut.

Alasanya, dipastikan para pedagang akan keberatan membeli ruko-ruko atau lapak-lapak yang akan ditempati. Setelah dibangun dengan anggaran swasta atau investor.  Ipong bertekad ingin agar Pasar Legi dibangun oleh pemerintah.

Karena itu, Ipong berpikir keras, berusaha dan selalu berdoa kepada Allah agar diberikan solusi terbaik untuk mengatasi masalah tersebut. ” Saya berdoa agar bisa bertemu Presiden Jokowi, saya ingin menyampaikan masalah Pasar Legi,” kenang Ipong Muchlissoni, Bupati Ponorogo yang kini sedang cuti karena sebagai calon incumbet pada Pilkada Ponorogo.

Wal hasil doanya di kabulkan, Bupati Ipong mendapat kesempatan bertemu dengan Presiden untuk menyampaikan pemaparan tentang Pasar Legi di Surabaya , yang kondisi pasar kala itu mengalami musibah kebakaran. Tak hanya sekali, Ipong Muchlissoni terus berusaha menemui Presiden hingga takdir menghendaki Bupati Ipong bisa berkomunikasi berkali kali dengan Presiden.

” Alhamdulillah saya bertemu Pak Presiden di Surabaya, di Waduk Bendo dan saya ajak meninjau di Pasar Legi saat itu, saya ingatkan kembali tentang pemaparan Dan permohonan anggaran pembangunan Pasar Legi,” tutur Ipong Muchlissoni.

Alhamdulillah dengan kegigihan Bupati Ipong, sebelum cuti, permintaan bantuan kepada Presiden agar memberikan bantuan untuk pembangunan pasar legi dikabulkan. Presiden memberikan anggaran sekitar Rp 137,5 milyar dari dana Presiden atas permintaan Bupati Ipong saat itu mewakili seluruh rakyat Ponorogo.

” Alhamdulillah setelah melalui proses,penilaian kinerja dan lain- lain , permohonan saya kepada Presiden untuk memberikan dana pembangunan Pasar Legi dikabulkan, disetujui sebesar Rp 137,5 milyar, bantuan ini lebih besar dari Pasar Klewer Solo Yang hanya dibantu Rp 60 milyar.” ucap Ipong Muchlissoni, Bupati Ponorogo ke 48.

Solusi itu didapatkan, setelah sebelumnya berusaha menemui mentri terkait namun mentok alias tidak mampu memberi bantuan sebesar itu. Atas petunjuk mentri, Bupati Ipong saat itu diminta untuk langsung bertemu dan meminta kepada Presiden.

” Saat menemui Pak Mentri, pihak kementrian tidak sanggup memberikan dana pembangunan Pasar Legi sebanyak itu, terus saya bertanya kepada Pak Mentri, saya harus meminta bantuan ke mana?, oleh Pak Mentri diberi petunjuk agar langsung meminta ke Pak Presiden dan Alhamdulillah permintaan saya dikabulkan, terima kasih Pak Presiden telah membantu rakyat Ponorogo, ” pungkas Bupati Ipong Muchlissoni Yang kini sedang cuti, karena sebagai calon incumbent bupati Ponorogo pada pemilukada tahun 2020.

Semoga Pasar Legi baru Yang sedang dibangun dan hampir selesai ini bisa bermanfaat dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Begitu juga dengan pasar-pasar traditional lainya yang juga banyak dibangun pada masa kepemimpinan Bupati Ipong Muchlissoni periode lalu. (ags)

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan