Jatim  

Bupati Jombang Gelar Tumpengan Marhaban Yaa Ramadhan

Foto: Bupati Jombang bersama Forkopimda saat menggelar tumpengan marhaban yaa ramadhan di pendopo pemkab Jombang.

Kabarjagad, Jombang – Dalam Rangka Menyambut Datangnya Bulan Suci Ramadhan 1443 H/2022 M, Bupati Jombang Mundjidah Wahab melaksanakan Tumpengan “Marhaban Yaa Ramadhan” secara sederhana di Pendopo Kabupaten Jombang, Kamis (31/3/2022).

Acara megengan yang diberi tema Indahnya Ramadhan Meraih Taqwa digelar persis seperti tahun 2021 lalu yang diawali dengan Istighosah yang dipimpin oleh KH. Masduki Abdurahman Al Hafidz. Megengan merupakan tradisi yang ada sejak lama dan kabupaten Jombang termasuk yang tetap melestarikan dan menjaga tradisi apeman atau megengan secara rutin tiap tahun.

Tampak terlihat, tujuh tumpeng besar yang tidak terlalu tinggi, terbuat dari susunan kue apem, dipajang di tempat acara yang dihadiri oleh Forkopimda, Wakil Bupati Jombang Sumrambah, para Kepala OPD, Camat dilingkup Pemkab Jombang serta Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, Ketua Dharma Wanita serta organisasi Wanita lainnya.

Dalam kesempatannya, Bupati Jombang Mundjidah Wahab menyampaikan makna dari Megengan yang artinya kita diharapkan bisa menahan banyak hal. Menahan amarah, nafsu, dahaga, dan tentu menahan lapar. “Biasanya dalam megengan, antar tetangga biasanya saling mengirim kue apem. Tradisi ini bermakna sebagai ungkapan permohonan maaf kepada sesama umat, dan siap memasuki bulan puasa, kata Bupati Mundjidah.

Megengan ini menurut Bupati, berasal dari kata Megeng artinya menahan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT, baik itu menahan lapar, dahaga juga menahan hawa nafsu, sedangkan Afwun artinya Maaf, yang diwujudkan dalam tradisi membuat kue yang namanya apem.

Bupati juga mengajak yang hadir untuk tetap melaksanakan program Bahagia Bersama Tetangga dibulan Ramadhan ini, dengan berbagi makanan disaat buka dan sahur. Untuk itu kepada masyarakat yang mampu diharapkan untuk dapat mendukung gerakan ini. Meningkatkan amal ibadah dengan berbagi dengan tetangganya dibulan yang penuh barokah.

“Dalam situasi pandemi ini Bupati tetap menghimbau kepada masyarakat agar menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan didalam melaksanakan Ibadah dibulan Ramadhan. “Sholat tarawih di masjid atau musholah diperbolehkan namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan”, ujarnya.

Untuk penentuan awal Ramadhan kita akan menunggu ketentuan dari Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama. “Semoga kita diberi kesehatan dan kekuatan untuk menjalankan ibadah puasa dengan baik”, tandas Mundjidah Wahab. (Zen). 

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan