
KJ, Surabaya- Selama bulan April 2020, Jawa Timur mengalami deflasi sebesar 0,12 persen. Dari delapan kota IHK di Jawa Timur, empat kota mengalami inflasi dan empat kota mengalami
deflasi.
Inflasi tertinggi di Banyuwangi sebesar 0,24 persen. Sedangkan deflasi
tertinggi terjadi di Madiun sebesar 0,19 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang
ditunjukkan oleh turunnya
sebagian indeks kelompok
pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,52
persen dan kelompok transportasi sebesar 1,02.
Ia menjelaskan, kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok
perlengkapan, peralatan, dan
pemeliharaan rutin rumah
tetangga sebesar 0,04 persen,
kelompok kesehatan sebesar
0,06 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen, kelompok penyedia
makanan dan minuman/restoran sebesar 0,07 persen, dan kelompok
perawatan pribadi dan jasa
lainnya sebesar 1,73 persen.
“Sedangkan kelompok lainnya
tidak mengalami perubahan.”ujarnya saat pers rilis BPS Jatim via Zoom Meeting, Senin (04/05/20).
Dadang menerangkan, sementara untuk tingkat inflasi tahun kalender April
2020 sebesar 0,68 persen dan
tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2020 terhadap April 2019) sebesar 1,83 persen.
“Pemantauan terhadap perubahan harga selama bulan April 2020 di delapan kota IHK Jawa Timur menunjukkan adanya
penurunan harga di sebagian besar komoditas yang
dipantau.”ungkapnya.(Tris)