BI Terus Perkuat Stabilitas Rupiah

Posted by: 221 Views

Salah satu pusat bisnis Kota Surabaya.(Foto: Trisna-kj.id)

KJ, Surabaya – Bank Indonesia (BI) terus memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, guna mempertahankan pertumbuhan ekonomi ditengah masa pandemi Covid-19 yang pasca lebaran ditengarai kembali memanas. 

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas, terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19, dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

‘Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.”ujarnya dalam siaran pers BI yang diterima redaksi kabarjagad.id, Sabtu (12/06/21).

Ia menambahkan, mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran Covid-19, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah secara periodik. 

 

Dirinya menerangkan, indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai berikut :

A. Perkembangan Nilai Tukar 7 —1 1 Juni 2021

Pada akhir hari Kamis 10 Juni 2021

1 . Rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.245 per dolar AS.

2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke level 6,35%.

3. DXY[ I ] melemah terbatas ke level 90,08.

4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun turun ke level 1 ,432%.

Pada pagi hari Jumat, 1 1 Juni 2021

1 . Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.200 per dolar AS.

2. Yield SBN 10 tahun turun ke level 6,32%.

Aliran Modal Asing (Minggu ll Juni 2021)

1 . Premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke level 73,52 bps per 10 Juni 2021 dari 75,21 bps per 4 Juni 2021  

2. Berdasarkan data transaksi 7 — 10 Juni 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rpl 0,54 triliun terdiri dari beli neto di pasar SBN sebesar Rpl 0,49 triliun, dan beli neto di pasar saham sebesar Rp0,05 triliun.

3. Berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden beli neto Rp14,65 triliun.

B. Inflasi berada pada level yang rendah dan terkendali

1 . Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu ll Juni 2021, perkembangan harga pada minggu ll Juni 2021 masih relatif terkendali dan diperkirakan deflasi 0,09% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Juni 2021 secara tahun kalender sebesar 0,81 % (ytd), dan secara tahunan sebesar 1 ,40% (yoy).

2 Penyumbang utama deflasi Juni 2021 sampai dengan minggu kedua yaitu komoditas daging ayam ras dan cabai merah masing-masing sebesar -0,09% (mtm), tarif angkutan antarkota -0,06% (mtm), cabai rawit -0,04% (mtm), bawang merah -0,02% (mtm), kelapa, tomat dan daging sapi masing-masing sebesar -0,01 % (mtm). 

“Sementara itu beberapa komoditas mengalami inflasi, antara lain telur ayam ras sebesar 0,04% (mtm) emas perhiasan sebesar 0,03% (mtm) minyak goreng, sawi hijau, kacang panjang, nasi dengan lauk dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 %. (Trs)

 

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below