KJ,Surabaya – Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (BI) Jatim menilai event kegiatan Seminar Nasional “East Java Investment : Gaining Momentum Amidst The Stable Outlook” di Grand City Convention and Exhibition Surabaya (12/09), mampu meningkatkan realisasi investasi di Jawa Timur.
Kepala BI Jatim, Difi A. Johansyah mengatakan, kegiatan East Java Investment mampu meningkatkan realisasi pertumbuhan investasi.
“Pertumbuhan ekonomi ini, salah satunya didorong oleh peningkatan investasi (PMTB) yang memberikan kontribusi 27,89% terhadap total PDRB Jatim semester 1-2019.” ujarnya disela seminar nasional ‘East Java Investment : Gaining Momentum Amidst The Stable Outlook” di Grand City Convention and Exhibition Surabaya (12/09/19),
Ia menambahkan, indikator investasi meningkat adalah, terbukti perekonomian Jawa Timur pada triwulan II 2019 berhasil tumbuh 5,72% (yoy), lebih tinggi dibandingkan Nasional 5,05% (yoy) dan terakselerasi dibandingkan triwulan I 2019 sebesar 5,55% (yoy).
Difi menjelaskan, upaya mendorong percepatan investasi perlu menjadi sebuah concern tersendiri, apalagi bila kita ingin terus menekan defisit transaksi berjalan (current account deficit). Upaya menekan defisit transaksi berjalan menjadi tantangan tersendiri di tengah gejolak kondisi ekonomi global.
Sementara itu, Emil E. Dardak, Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur mengatakan, realisasi investasi Jawa Timur yang sampai dengan semester 1-2019 adalah sebesar Rp 32,05 trilyun menduduki posisi ke-4 nasional setelah Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
Wagub Jatim tersebut menambahkan, kita masih bisa mendorong angka realisasi ini. Saat ini kita sedang mempercepat pembangunan sejumlah infrastruktur untuk nantinya memudahkan konektivitas industri, seperti percepatan proyek pembangunan infrastruktur jalan tol di berbagai titik, pembangunan jalan pantai selatan Jawa Timur.
“Dan pengembangan sejumlah bandar udara termasuk Juanda, jalur kereta api dan sejumlah pelabuhan,” jelas Emil. (Tris)
