Kabarjagad, Madiun – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 7 Madiun menggelar KAI Mini Fair 2025 di kawasan Stasiun Madiun, sebagai bagian dari kolaborasi dengan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Madiun melalui bidang Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM).
Gelaran ini menghadirkan 11 pelaku UMKM unggulan dari berbagai kecamatan di Kota Madiun. Mereka menampilkan aneka produk lokal, mulai dari makanan tradisional, jajanan kekinian, jamu herbal, hingga produk kreatif seperti batik ecoprint dan suvenir khas daerah.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tamu undangan, antara lain Manajer SDM KAI Daop 7 Ragil, Camat Manguharjo, Lurah Madiun Lor, Kapolsek Manguharjo, Lettu Jaimin (perwakilan TNI), serta perwakilan dari Disnaker Kota Madiun.
Dalam sambutannya, perwakilan KUKM Kota Madiun, Nur Hidayati, menyampaikan apresiasi atas dukungan KAI terhadap pengembangan UMKM lokal.
“Awalnya kami sempat khawatir, karena produk yang kami tampilkan belum tentu dikenal luas. Tapi ternyata respons dari KAI luar biasa. Kami bangga bisa memperkenalkan potensi lokal Kota Madiun yang bukan hanya pecel,” ujarnya.
Nur Hidayati juga menegaskan bahwa kolaborasi ini adalah bagian dari misi besar menjadikan UMKM sebagai pilar ekonomi lokal yang kuat.
“Bukan hanya Usaha Mikro Kecil Menengah, tapi kami ingin UMKM berarti Usaha Mini Keuntungan Milyardan, sesuai motto kami,” tambahnya.
UMKM yang berpartisipasi mewakili tiga kecamatan di Kota Madiun, yakni Kartoharjo, Manguharjo, dan Taman, dengan masing-masing membawa produk unggulan dari kelurahan setempat. Penetapan peserta dilakukan melalui koordinasi dengan ketua paguyuban UMKM di tiap wilayah.
Pengunjung pameran dapat menjumpai aneka produk seperti donat, kerupuk, jamu herbal, dan beragam kerajinan lokal yang memperkuat identitas budaya Madiun.
Kegiatan ini juga dimanfaatkan oleh para pejabat dan tamu undangan untuk mengunjungi stan UMKM, berdialog langsung dengan pelaku usaha, serta memberikan motivasi dan masukan untuk pengembangan lebih lanjut. KAI juga menyerahkan cinderamata simbolis sebagai bentuk apresiasi atas sinergi yang terjalin.
“Kegiatan ini bukan hanya untuk memamerkan produk, tetapi mendongkrak perekonomian lokal dari akar rumput. Harapannya, kerja sama semacam ini tidak berhenti di sini, melainkan berlanjut dan meluas,” ujar salah satu pejabat dari Disnaker Kota Madiun.
Melalui KAI Mini Fair 2025, sinergi antara BUMN, pemerintah daerah, dan pelaku UMKM diharapkan terus diperkuat. Tidak hanya mengenalkan produk lokal, kegiatan ini juga menjadi langkah konkret dalam membuka akses pasar yang lebih luas, mendorong UMKM naik kelas, serta mempertegas peran Kota Madiun sebagai kota yang ramah UMKM dan terbuka terhadap kolaborasi lintas sektor.(gil/djr)