Kwartal I Tahun 2020, Crown Group Bukukan Penjualan Sebesar Rp630 Miliar

Posted by: 732 Views

KJ, Jakarta Perusahaan pengembang terkemuka Australia, Crown Group, memberikan pemutakhiran informasi terbaru mengenai pencapaian penjualan pada Q1 2020,  dan pasar properti Australia di tengah pandemi global Covid-19

Sebelumnya, negara bagian NSW melalui Mentri Keuangannya, Dominic Perrottet, mengumumkan pembatasan akan dicabut setelah hampir enam minggu dengan pedoman kesehatan yang ketat.

Pengumuman ini sebagai bagian dari langkah-langkah pemerintah untuk mendorong ekonomi NSW awal minggu ini. Indikator tersebut mengerek penjualan properti Crown Group.

Direktur Penjualan Crown Group, Prisca Edwards mengatakan, kami sedang bersiap untuk rebound cepat di pasar off-the-plan. Penjualan kami tetap stabil – dengan rata-rata penjualan lebih dari Rp. 200 miliar dalam sebulan untuk Februari, Maret dan April.

“Dengan total penjualan sebesar Rp. 630 miliar selama kwartal pertama tahun ini.”ujarnya dalam siaran pers Crown Group yang diterima redaksi kabarjagad.id, Senin (11/05/20).

Ia menambahkan, orang-orang mencari kepastian dan keamanan di properti saat ini lebih dari sebelumnya dan mereka yang memiliki modal, sangat siap untuk membayarnya.

Prisca menerangkan, ada permintaan yang tertahan di Sydney dan kita akan melihat perkembangannya di minggu ini ketika kita membuka kembali unit display kami di Waterfall dan Mastery.

“Permintaan secara online dan lalu lintas situs jaringan kami telah meningkat ke tingkat yang lebih tinggi daripada sebelumnya selama tiga bulan terakhir.”terang Prisca.

Selain itu, kata Prisca, kami telah melihat minat besar dalam inspeksi video dan video 360 derajat baru kami. Kami berharap tren ini tetap berlanjut meskipun unit display kami telah dibuka Kembali.

Berita positif juga datang dari Tiongkok, di mana situasinya sudah berangsur stabil, jadi itu baik untuk kita. Juga akan ada tingkat optimisme dari pembeli Tiongkok mengingat dolar Australia yang lebih rendah dibandingkan dollar Amerika Serikat.

“Saya pikir pandemi COVID-19 akan mendorong gelombang migrasi kuat berikutnya karena semakin banyak orang di luar negeri yang mungkin khawatir tentang sistem kesehatan di negara mereka, sehingga mencari tempat yang lebih aman untuk hidup, terutama mengingat rendahnya jumlah kasus COVID di Australia dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya.”jelas Prisca Edwards

Dirinya kembali mengatakan, adapun peraturan pemerintah yang dilonggarkan adalah larangan bagi mereka yang ingin melakukan inspeksi open house.

“Sehingga masyarakat awal minggu ini sudah diperbolehkan melakukan kegiatan tersebut meskipun hanya by appointment only dan tetap mengikuti protokol kesehatan yang ketat.”ungkapnya. (Tris)

 

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below