OJK Luncurkan Si-Pinter Keuangan Di Unusa 

Posted by: 363 Views

KJ, Surabaya – Sebagai upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi industri jasa keuangan di Jawa Timur, Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 4 Jawa Timur meluncurkan program Sentra Informasi dan Pelatihan Inklusi dan Literasi Keuangan  (Si-Pinter Keuangan) Jawa Timur.

Program Si-Pinter Keuangan Jawa Timur untuk pertama kalinya diluncurkan pada hari ini Kamis, 12 Desember 2019 bertempat di Auditorium Utama Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA). 

Si-Pinter Keuangan Jawa Timur merupakan program kerjasama antara OJK, UNUSA dan FKLJKD yang diresmikan oleh Bapak Sarjito, Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK. 

Pada saat yang bersamaan juga dilakukan peresmian Accounting & Financial Center (AFC) oleh Gubernur Jawa Timur Ibu Hj. Khofifah Indar Parawansa. 

AFC merupakan pusat kegiatan edukasi dan penyebaran informasi mengenai akuntansi dan keuangan bagi civitas akademika UNUSA, universitas lainnya di Surabaya serta santri pondok pesantren di bawah asuhan UNUSA. 

Dalam sambutannya, Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Sarjito mengatakan, pelaksanaan edukasi dalam program Si-Pinter Keuangan di UNUSA dilakukan secara bergantian oleh OJK, dan Lembaga Jasa Keuangan Jawa Timur secara berkala. 

Sarjito menjelaskan, outcome yang diharapkan dari Si-Pinter Keuangan Jawa Timur adalah pertama, Lembaga Jasa Keuangan Jawa Timur melakukan edukasi kepada mahasiswa dan segenap civitas  akademika UNUSA, universitas lainnya di Surabaya, serta santri pondok pesantren di bawah asuhan UNUSA mengenai lembaga keuangan, produk dan jasa keuangan serta manfaat dan risiko produk jasa keuangan. 

“Masyarakat Jawa Timur diharapkan memiliki kemampuan yang luas mengenai lembaga keuangan serta produk dan jasa keuangan.”ujarnya di Unusa Surabaya, Kamis (12/12/19).

Ia menerangkan, OJK telah melakukan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan di tahun 2019, yang mana diketahui indeks inklusi keuangan nasional telah mencapai 76,19%,  melampaui target yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) sebesar 75%. 

Untuk Provinsi Jawa Timur, kata Sarjito, indeks literasi dan indeks inklusi keuangan tahun 2019 membaik menjadi 48,95% dan 87,96% dibanding 35,6% dan 73,2% sesuai hasil survei tahun 2016. 

“Namun demikian, indeks literasi dan indeks inklusi keuangan pada sektor Pasar Modal dan Industri Keuangan Non-Bank belum mengalami pertumbuhan secara signifikan.” ungkap Sarjito.

Pada acara ini juga diselenggarakan talkshow yang menghadirkan narasumber dari OJK, Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, salah satu manajer investasi dan PT Kredit Pintar Indonesia, salah satu perusahaan penyelenggara layanan fintech peer to peer lending yang telah memperoleh izin usaha dari OJK. (Tris)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below