
KJ,Jateng – Geliat Udang Vaname tepatnya di Kabupaten Tegal, udang Vaname nama latin (Litopenaeus Vannamei) merupakan udang introduksi yang tahan terhadap penyakit.
Perkembangannya di Indonesia udang yang berasal dari pesisir laut yang ada di Pacifik barat Amerika Latin ini menjadi harapan sebagai pengganti budidaya udang windu yang akhir-akhir ini sudah tidak mungkin lagi bisa di budidayakan dipesisir utara Tegal. (30/9/2019).
Seperti yang dituturkan Warsa warga Desa Dampyak Kelurahan Kramat Kabupaten Tegal sebagai orang yang dipercaya oleh H.Karsidi sebagai pemilik tambak udang untuk mengurusi tambak udang Vaname tersebut menuturkan, ke pewarta Kabar Jagad,” dalam setiap petak tambak dengan ukuran 25×25 meter dapat diisi sebanyak 100 ribu ekor bibit udang (benur) dengan masa panen tiga kali masa panen,” tutur Warsa.
Untuk tahap pertama diumur 60 sampai 70 hari dengan istilah parcial atau mengurangi kepadatan sebanyak 25%. Tahap kedua pada umur 80 hari sekali lagi dikurangi 25%. Untuk tahap akhir pada umur 100 sampai 125 hari panen habis.
Selanjutnya Warsa menjelaskan mengenai rincian modal awal sekitar 50 juta rupiah perpetak dengan ukuran 25×25 meter dan dapat menghasilkan 80 sampai 100 juta rupiah untuk sekali panen. Selain menunjang produk udang expor juga bisa menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar tambak,” ujarnya. (ibnu).