
KJ, Jakarta – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus melanjutkan keikutsertaan dalam gotong royong mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia. Selain memperpanjang berlakunya program gratis akses data 2GB/hari, XL Axiata juga telah menyalurkan ribuan APD (Alat Pelindung Diri) berupa baju hazmat (hazardous materials) bagi para petugas medis di puluhan rumah sakit di berbagai daerah.
Aksi sosial ini bisa terlaksana karena adanya dukungan penuh dari karyawan, di mana dana untuk pengadaan hazmat ini berasal dari donasi karyawanXL Axiata.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, manajemen XL Axiata memutuskan untuk melanjutkan program gratis 2GB/hari yang telah berjalan sejak 18 Maret 2020. Perpanjangan kali kedua ini berlaku hingga tanggal 30 April 2020, dengan opsi bisa diperpanjang lagi menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah mengenai masa pembatasan sosial serta perkembangan situasi dan kondisi.
“Jadi, jika dijumlahkan selama sekitar satu setengah bulan sejak 18 Maret lalu, total kuota data yang dialokasikan XL Axiata sebesar 88GB untuk setiap pelanggan yang membutuhkan dukungan agar bisa bekerja dan belajar dari rumah.”ujarnya dalam siaran pers XL Axiata, Kamis (16/04/20).
Ia menjelaskan, semua pelanggan XL Axiata, baik yang menggunakan kartu XL, AXIS, XL PRIORITAS, termasuk juga pelanggan korporasi XL Business Solutions dan internet rumah XL HOME Wireless bisa memanfaatkan program gratis akses data 2GB/hari ini dengan mengaktifkannya melalui aplikasi myXL, myXL Postpaid, atau Axisnet.
“Gratis 2GB/hari bisa pelanggan manfaatkan untuk mengakses sejumlah aplikasi atau layanan data yang bisa membantu belajar atau bekerja dari rumah.” jelasnya.
Dirinya kembali mengatakan, aplikasi-aplikasi yang dimaksud mencakup Udemy, Ruang Guru, Zenius, Kelas Pintar, dan Sekolah.mu untuk para pelajar atau mahasiswa. Portal Rumah Belajar, milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (https://belajar.kemdikbud.go.id/) juga bisa dikunjungi secara bebas kuota melalui program ini.
“Gratis kuota data 2GB/hari ini juga bisa dimanfaatkan oleh pelanggan mahasiswa untuk akses ke materi kuliah di 30 kampus perguruan tinggi yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.” ungkapnya. (Tris)