Foto: Edi Saputro, (posisi terikat, korban pengeroyokan mitra kerja Tomo), sebelum diselamatkan keluarga dari Jombang.
Kabarjagad, Jombang – Edi Saputro, warga Desa Tinggar Kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang rasmi melaporkan mitra kerja atas nama Tomo beserta anak buahnya ke Polres Kediri Pare pada Kamis 23 Oktober 2025 sekitar pukul 17.00 WIB.
Laporan tersebut tertuang dalam Surat Tanda Terima Laporan Pengaduan Masyarakat STTLPM/710/X/2025/SPKT.
Selain itu, Edi Saputro juga melaporkan anak dari Tomo, warga Dusun Sangrahan, Desa Karangpakis, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri.
Dikatakan Edi Saputro, berawal dirinya dijemput oleh anak buah pak Tomo berjumlah empat orang dengan alasan mau diajak musyawarah di rumah terlapor. Namun bukan nya diajak ke rumahnya melainkan saya dibawa ke kandang sapi milik Tomo di Dusun Sangrahan, Desa Karangpakis Purwoasri.
“Saya diikat dibawa kandang sapi lalu dipukuli bagian wajah berkali-kali hingga memar. Terus anaknya, kemudian anak buahnya dua orang juga ikut memukuli. Selain wajah, bagian leher belakang dan punggung dipukuli juga menggunakan tali tampar. Salah satu diantara mereka saya dengar ada Pamong yang ikut memukul,” ungkap Edi Saputro ke pewarta pada Jum’at 24 Oktober 2025 siang.
Jadi yang memukul duluan itu pak Tomo, diikuti anaknya beserta anak buahnya dua orang. Berselang berapa jam kemudian, saudara saya bersama perangkat Desa Tinggar datang ke tempat kejadian untuk menjemput saya.
Dalam perjalanan pulang, saya ceritakan kejadian tersebut ke keluarga kalau saya dipukuli. Terus disarankan untuk melapor ke Polres Kediri Pare. Nyampe polres, saya disuruh ke rumah sakit dulu visum. Saya diantar polisi ke RS Pare, tutur Edi.
Menjawab pertanyaan pewarta, Edi lebih lanjut menjelaskan kalau terjadinya pemukulan itu berawal dari utang piutang. “Saya Edi Saputro, mitra kerja pak Tomo (terlapor), punya utang sebesar Rp 26.800.000, dibagi dua menjadi Rp 13.400.000. “Kemudian mitra kerja bayar ke Tomo sebesar Rp 13.400.000.
Posisi saya kemarin itu di kandang sapi sendiri. Saya kaget, kok dibawa ke kandang, padahal waktu dijemput di rumah katanya mau musyawarah untuk disampaikan ke keluarga bagaimana caranya utang saya itu bisa dilunasi. Berselang itu, datang pak Tomo langsung memukul, anak dan anak buahnya juga ikut mengeroyok.
“Saya sudah minta maaf, minta tolong, minta tolong, namun tidak digubris malah semakin dipukuli. Edi Saputro berharap, semoga terlapor diganjar hukuman setimpal sesuai perbuatannya,” tandasnya.
Sementara itu, Abdul Wahib, Kepala Seksi Pelayanan Desa Tinggar yang ikut menjemput bersama keluarga Edi Saputro dikandang sapi terlapor membenarkan adanya pemukulan tersebut. Ini ada fotonya, kebetulan kemarin saya ambil gambarnya usai pengeroyokan dilakukan dan sebelum Edi saya bawa pulang.
Kasi Pelayanan Desa Tinggar ini berharap kepada Polres Kediri Pare, karena sudah ada laporan masuk, sekiranya untuk segera menindaklanjuti sesuai prosedur yang ada, pungkas Wahib.(Ash).












