Foto: Jamiatun (tengah) ibu Edi Saputro bersama ponakan usai memberikan keterangan ke awak media.
Kabarjagad, Jombang – Agus Al Kumaini, 42 tahun, warga Dusun Sanggrahan, Desa Karangpakis Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri resmi dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Jombang oleh korban Edi saputro atas kasus dugaan tindak pidana penculikan.
Laporan tersebut, berdasarkan nomor : LP/B/354/X/2025/SPKT/Polres Jombang/Polda Jawa Timur, tanggal 28 Oktober 2025 jam 10.00 WIB, telah melaporkan dugaan tindak pidana melarikan orang dari tempat kediamannya dengan maksud melawan hak (Penculikan), sebagaimana diatur dalam Pasal 328 KUHP.
Dugaan tindak pidana penculikan Edi Saputro, warga Desa Tinggar, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang ini mencuat usai korban mengalami tindakan intimidasi dan ancaman mau dibacok oleh Jamaludin, warga Sanggrahan Karangpakis Kediri, pemilik kandang sapi.
Dikatakan Edi, sebelum penculikan terjadi, pelaku pernah mendatanginya namun tidak ketemu. Akhirnya dia datangi pak RT tanya-tanya kemudian pak RT ngantar pelaku ke rumah pak wo (Kepala Dusun) setempat, kata Edi pada Ahad 2 November 2025 siang.
Edi menyebut empat nama yang diduga sebagai pelaku, yakni Agus Kumaini, Fajar, Widodo, dan Rizki, tiga-tiganya warga Dusun Sanggrahan, Desa Karangpakis, Kecamatan Purwoasri. Untuk Rizki belum terkonfirmasi warga mana, Keempatnya menggunakan dua sepeda motor jenis Honda Vario dan PCX masing-masing warna putih, ungkapnya.
“Setelah dijemput secara paksa, saya dibawa menuju kandang sapi milik Jamaludin, warga Dusun Sanggrahan Desa Karangpakis. Di tempat itulah, saya mendapat tekanan dan ancaman keras, termasuk dari pemilik kandang sendiri bernama Jamaludin.
“Saya diancam akan dibacok oleh Jamaludin yang saat itu membawa arit. Nada bicaranya kasar dan mengancam. Saya ketakutan, tidak bisa melawan,” tandasnya
Sementara Jamiatun, ibu korban Edi Saputro yang tak kuasa menahan emosi, menyampaikan tanggapan pilu dan menyesakkan atas perlakuan terhadap anaknya. “Saya tidak menyangka anak saya diperlakukan seperti itu. Hati orang tua mana yang tidak hancur melihat anaknya diculik, dan mendengar diancam mau dibacok.
“Kami bukan keluarga kaya, tapi kami punya harga diri. Kalau memang ada masalah, bicarakan baik-baik, bukan dengan kekerasan seperti ini,” ujar ibu Edi, dengan mata berkaca-kaca.
Pihak keluarga berharap Polres Jombang dapat menindaklanjuti laporan ini dengan serius dan segera menangkap para pelaku yang terlibat dalam aksi penculikan. “Kami percaya kepada pihak kepolisian. Kami hanya ingin keadilan buat anak kami, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” imbuhnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kepolisan belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan laporan tersebut. Namun informasi yang dihimpun menyebutkan, tim penyidik Polres Jombang telah melakukan pemeriksaan awal terhadap korban untuk mendalami kasus ini.(Ash).












