Bagaimana perawatan estestika di bidang periodonsia, simak penjelasan dari dokter spesialis gigi periodonsia RSUD Jombang

Foto: RSUD Jombang menyapa bersama drg., Rahardi Satrya Nugraha, Sp. Perio (kanan) dan Giannita Prayoga.

Kabarjagad.id, Jombang – Orang-orang saat ini semakin sadar akan penampilan pribadi mereka, dan banyak perhatian telah difokuskan pada senyuman. Senyum yang sempurna membutuhkan keterkaitan yang optimal antara gigi, jaringan mulut di sekitarnya, dan gusi.

“Ketika keselarasan optimal ada diantara ketiga komponen ini, hasilnya adalah senyuman yang dianggap estetis,” ujar drg., Rahardi Satrya Nugraha, Sp. Perio saat RSUD Jombang menyapa bersama Giannita Prayoga, Senin (6/2/2023).

Dikatakan Rahardi, beberapa masalah gigi terutama penyakit terkait gusi dapat merusak penampilan. Hiperpigmentasi pada gingiva dapat sangat mengganggu penampilan estetik seseorang.

Pigmentasi melanin ini lanjutnya, umumnya berkaitan dengan fisiologis tetapi jika terlalu banyak hal itu dapat menghilangkan senyum percaya diri dari wajah seseorang. Namun, Melanin di kulit sangat umum terdapat pada orang India karena faktor genetik.

Apa itu hiperpigmentasi?

Warna gingiva memainkan peran penting dalam estetika secara keseluruhan. Melanin, karoten, hemoglobin tereduksi, dan oksihemoglobin adalah pigmen utama yang berkontribusi pada warna normal mukosa mulut. Pada mamalia, pigmen melanin berwarna coklat, hitam atau biru tergantung pada vaskularisasi jaringan dan epitel diatasnya.

Menurut dokter Rahardi, Hiperpigmentasi gingiva pada umumnya adalah hal yang wajar dalam banyak kasus dan tidak menimbulkan masalah medis. Namun, hal itu dapat menyebabkan masalah estetika dan rasa malu, terutama jika pigmentasi terlihat saat berbicara dan tersenyum.

Foto Perokok.

Penyebab :

1). Kondisi sistemik seperti Gangguan endokrin, sindrom Albright, Melanoma ganas, Terapi antimalarial, sindrom Peutz – Jeghers Trauma, Hemokromatosis, Penyakit paru kronis, Pigmentasi ras.

2). Faktor genetik

3). Pemberian obat-obatan tertentu yang berkepanjangan terutama – agen antimalaria dan antidepresan trisiklik.

4). Tingkat pigmentasi melanin oral yang tinggi biasanya diamati pada orang – orang dari etnis Afrika, Asia Timur, atau Hispanik.

Indikasi tindakan Depigmentasi (gingival bleaching) :

• Warna kulit tidak terlalu gelap, tetapi gingiva / gusi sangat berpigmen.

• Kesehatan gusi tidak terganggu atau dirawat sebelumnya.

• Ketebalan gusi yang memadai.

Macam teknik perawatan Depigmentasi gusi :

Teknik bedah – Prosedur bedah gusi dimana hiperpigmentasi gusi dihilangkan atau dikurangi dengan teknik bedah pada gusi. Ini adalah teknik yang paling umum. Epitel di atasnya dipotong melalui pembedahan dan jaringan ikat dibiarkan sembuh. Sederhana, murah dan tidak memerlukan armamentarium canggih. Mudah dilakukan. Dapat mengakibatkan perdarahan yang berlebihan dan ketidaknyamanan. Penutup gusi diaplikasikan selama satu minggu jelasnnya.

Abrasi dengan bur – ini mirip dengan teknik bedah. Ini adalah metode yang sederhana, aman dan non-agresif. Tidak membutuhkan peralatan yang canggih. Dokter mengambil handpiece dan dengan kecepatan yang terkontrol dan mengatur tekanan memberikan tekanan di sepanjang gusi untuk menghilangkan gusi yang berwarna gelap.

Electrosurgery – Membutuhkan lebih banyak keahlian daripada teknik pisau bedah scalpel. Aplikasi arus yang berkepanjangan atau berulang ke jaringan menginduksi akumulasi panas dan kemudian kerusakan jaringan. Kontak dengan tulang dan gigi di bawahnya harus dihindari.

Cryosurgery – Ini adalah teknik yang menggunakan pembekuan pada jaringan terlokalisir untuk penghancuran jaringan yang terkendali. Menggunakan Nitrogen cair dan tetrafluoroetana. Keuntungan dari proses ini adalah tidak memerlukan anestesi atau penutup gusi. Tidak menimbulakan nyeri dan telah menunjukkan hasil yang sangat baik. Kerugiannya adalah kontrol kedalaman sulit dan pembekuan yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan sel.

Laser – Memiliki penanganan yang mudah, waktu perawatan yang singkat, kontrol terhadap pendarahan, dan efek sterilisasi yang lebih baik. Penggunaan dressing tidak diperlukan. Namun terdapat ketidaknyamanan pasca operasi ringan tapi masih dianggap wajar. “Hal ini membutuhkan kebutuhan akan peralatan yang mahal dan canggih,” imbuh Rahardi Satrya Nugraha.

Foto Referensi :

– Gum depigmentation – Wikipedia

– Treatment of gingival hyperpigmentation- US National Library of Medicine National Institutes of Health

– Balcheva G, Balcheva M. Depigmentation Gingiva. Journal of IMAB. 2014. Vol 20. Issue 1.

– Prabhuji MLV, Madhupreetha SS, Archana V. Treatment of Gingival Hyperpigmentation for Aesthetic Purposes Using the Diode Laser. Laser. 2011;18-19.

– Prasad SSV, Agrawal N, Reddy NR. Gingival Depigmentation: A Case Report. Peoples Journal of Scientific Research. 2010; 3 (1):27-29. (Ash).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below