Pak De Anto Baret bersama kawan-kawan dalam Konser “Sambang Sambung Sketsa Jalanan” di Gedung Kesenian Kota Malang. (Ist)
Kabarjagad, Kota Malang – Anto Baret seorang musisi legendaris asal Malang yang telah membuktikan bahwa musik jalanan masih memiliki peran penting dalam menyuarakan isu-isu sosial, Konser “Sambang Sambung Sketsa Jalanan” di Gedung Kesenian Gajayana, Kota Malang, pada Sabtu (26/7/2025) malam telah sukses membius penonton. Anto Baret menyampaikan pesan dalam konsernya bahwa musik bukan hanya untuk telinga, tetapi juga untuk nurani.
Dalam penampilannya, Anto Baret membawakan lagu-lagu seperti “Ayah Ibu”, “Sketsa Jalanan”, dan “Arwah” yang sarat dengan kritik sosial. Ia juga membagikan cerita-cerita kecil tentang perjuangan hidup rakyat kecil, mengingatkan kita akan akar musik jalanan sebagai suara perlawanan.
Anto memilih jalur musik sebagai cara paling jujur untuk berbicara tentang kemanusiaan. Hal ini disambut dengan tepuk tangan meriah dari penonton yang terlihat terhanyut dalam suasana konser. Selain itu, konser ini juga mempertemukan Anto Baret dengan musisi lain yang juga vokal dalam menyuarakan isu sosial, seperti Toto Tewel, Mike Marjinal, Bobby Marjinal, Tege Dreads, dan Jose Kristian.
Anto Baret, yang juga dikenal dengan nama asli Anto S. Trisno, merupakan salah satu pendiri Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) dan ikon musik jalanan Indonesia. Julukan “Baret” diberikan oleh Iwan Fals, sahabat dan panutan musiknya. Meskipun usianya sudah mencapai 68 tahun, Anto tetap konsisten menggunakan musik sebagai medium perlawanan terhadap ketidakadilan.
Dengan konser ini, Anto Baret telah menunjukkan bahwa musik jalanan masih memiliki kekuatan untuk menyuarakan perjuangan dan kesadaran sosial, serta menjadi suara nurani bagi masyarakat. (Fr)