Studio MataHati Ceramics Beri Hadiah Istimewa HUT ke-24 Kota Batu dengan Pameran “Mata Ruang Lama Kini”

Founder Studio MataHati Ceramics, Muchlis Arif saat memberikan keterangan seni keramik kepada pengunjung Studio MataHati Ceramics. (Ist)

Kabarjagad, Kota Batu – Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-24 Kota Batu, Studio MataHati Ceramics mempersembahkan hadiah istimewa sebuah pameran seni keramik lintas generasi yang bertajuk “Mata Ruang Lama Kini”. Pameran ini merupakan sebuah manifestasi nyata dari Spirit Batu SAE (Berkelanjutan, Agrokreatif, Terpadu, Unggul, Sinergi, Akomodatif, dan Ekologis), sebagai upaya konsisten untuk menumbuhkan ekosistem seni keramik yang langka di Jawa Timur bahkan di Indonesia.

Pameran yang akan dibuka pada Minggu sore, 9 November 2025, ini menjadi titik temu penting antara seniman keramik lintas generasi dan lintas wilayah ini akan berlangsung mulai 9 hingga 23 November 2025 di Studio MataHati Ceramics, Perumahan Wastu Asri, Desa Junrejo, Kota Batu.

Pameran ini terbuka untuk umum setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 19.00 WIB dengan Gratis (Free HTM), ini membuktikan bahwa Kota Batu, sebagai Kota Wisata Kreatif, adalah magnet sekaligus lahan subur bagi ide dan gagasan seni. Selain itu, juga akan diselenggarakan sesi Art Talk yang edukatif pada Sabtu sore, 15 November 2025.

Founder Studio MataHati Ceramics, Muchlis Arif, menegaskan bahwa “Mata Ruang Lama Kini” lahir dari kegelisahan akan minimnya kegiatan pameran seni keramik di Jawa Timur, bahkan Indonesia.

“Kota Batu adalah kota Agrokreatif, tempat subur bagi tanaman dan subur pula bagi ide. Studio MataHati, dari ruang kecil di Junrejo, berkomitmen menjaga api kreativitas Batu SAE tetap menyala,” ujar Muchlis Arif, pada kamis (6/11/2025)

Konsistensi Studio MataHati patut diacungi jempol. Pameran ini adalah penyelenggaraan keempat di tahun 2025, yang mencakup level lokal, nasional, bahkan internasional. Ini adalah tekad konkret MataHati untuk menjadi “mata ruang” yang menumbuhkan ekosistem seni keramik di Jawa Timur dan menjadi mata air kreativitas yang Unggul dan Ekologis.

Judul “Mata Ruang Lama Kini” sendiri memiliki makna yang mendalam:
* Mata Ruang: Menjadi titik sinergi dan akomodasi bagi seniman, mahasiswa, dan masyarakat untuk berdiskusi, berbagi ilmu, dan mengapresiasi karya.
* Lama Kini: Mempresentasikan kesinambungan berkelanjutan dalam seni keramik.
* “Lama” diwakili oleh para alumni Seni Rupa Unesa dari berbagai kota (Pasuruan, Surabaya, hingga Raja Ampat Papua) yang telah berkarya hingga 24 tahun lalu. Karya mereka menjadi jejak sejarah visual seni keramik Jawa Timur yang penting.
* “Kini” diwakili oleh mahasiswa dan seniman aktif dari Lumajang, Bekasi, Kota Batu, dan Ubud Bali yang membawa pandangan zaman modern.

Muchlis Arif berharap, konsistensi MataHati Ceramics dapat menjadi pemantik bagi studio-studio keramik lain, membuka “mata ruang” baru, dan menumbuhkan ekosistem seni keramik yang lebih hidup.

“Semoga ruang-ruang kecil yang organik terus membuka mata dan hati, menumbuhkan medan seni keramik yang hidup dari pinggiran hingga pusat dan menjadi mata air kreativitas yang Unggul dan Ekologis, sesuai dengan Spirit Batu SAE,” pungkasnya.

Pameran seni keramik ini, selain menjadi kado ulang tahun, ini merupakan bentuk sinergi dari komunitas seni untuk Kota Batu yang menandai perjalanan waktu dan semangat dalam nafas Batu SAE.
Selamat Ulang Tahun ke-24 Kota Batu!. (Fr)

Bagikan

Tinggalkan Balasan