
KJ, Jombang – Ratusan rumah dan Sekolah terendam air akibat tanggul jebol yang terjadi di aliran Sungai Avur Brawijaya dengan ketinggian bervariasi, kondisi terparah mencapai satu meter. Sekolah yang ikut terendam terpaksa dipulangkan siswa – siswinya lebih awal. Genangan banjir ini terjadi di Desa Brangkal, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang Jawa Timur, Selasa (3/3/2020).
Kiriman air dari aliran Sungai Avur Brawijaya ini menggenangi jalan Desa hingga sekolah. Akibatnya, proses belajar mengajar dihentikan. Ketinggian air di lapangan sekolah mencapai satu pinggang siswa. Karena khawatir membahayakan pihak sekolah akhirnya memulangkan siswa lebih awal.
Nyuntri Astuti, guru MI Raudlatul Umum I mengatakan, banjir ini baru pertama kali melanda sekolahnya. Genangan air terus masuk ke halaman sekolah akibat jebolnya tanggul sungai. Khawatir membahayakan, akhirnya siswa kelas 1 – 5 dipulangkan karena mengganggu proses belajar. Selain menggenangi sekolah, air juga menggenangi ratusan rumah warga. Sebagian warga terpaksa menggunakan perahu rakit untuk melakukan aktifitas.
Sementara warga setempat Sugiono mengatakan, banjir yang merendam rumah warga ini sangat mengganggu. Meskipun warga sudah bergotong – royong membenahi, namun aliran air masih cukup deras. Ia berharap ada perbaikan di tingkat hulu agar debit air bisa berkurang.
Saat ini Tim BPBD Kabupaten Jombang sudah melakukan penanganan kepada sejumlah korban banjir. Seperti kebutuhan makanan dan air bersih. Warga berharap ada perbaikan tanggul secara permanen agar banjir bisa segera surut mengingat curah hujan masih tinggi. Ketinggian air bervariatif, kondisi tertinggi mencapai satu meter atau sepinggul orang dewasa. Saat ini, pemerintah sedang berupaya menutup tanggul yang jebol dengan menggunakan karung pasir. Upaya ini dilakukan sambil menunggu pembangunan permanen yang masih di kordinasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) setempat. Selain itu, pemerintah juga membangun dapur umum untuk melayani korban banjir.
Dengan menggunakan perahu rakit dari pohon pisang relawan ini membagikan nasi bungkus ke korban banjir di Desa Brangkal, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang. Petugas membagikan makan siang karena aktifitas ratusan warga di kawasan ini terendam air setinggi satu meteran. Sedang di Balai Desa Brangkal, Badan Penanggulangan Bencana Daerah mendirikan dapur umum untuk melayani kebutuhan korban banjir. Di kawasan ini ada ratusan warga jadi korban banjir akibat jebolnya tanggul sungai Avur Brawijaya. Hujan deras yang masih terjadi membuat debit air yang terus bertambah dan merendam pemukiman.
Bupati Jombang yang meninjau lokasi mengatakan, ada sekitar 337 jiwa di Desa Brangkal dan 643 jiwa yang terdampak banjir. Pemerintah saat ini masih melakukan koordinasi dengan BBWS untuk pembenahan tanggul yang jebol. Saat ini, seluruh kebutuhan pengungsi akan ditanggung pemerintah mulai makan hingga obat jika ada yang sakit. Banjir yang merendam Desa Brangkal ini terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Avur Brawiyaja dan Avur Besuk. Air meluber ke pemukiman karena debit sungai terus bertambah seiring curah hujan yang masih tinggi,” pungkas Hj. Mundjidah Wahab.
Pewarta Kabarjagad Agus Situju Haerah