Kabarjagad, Bojonegoro — Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro menggelar Penutupan Rangkaian Kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) Tahun 2025 di lapangan Desa Tumbrasanom, Kecamatan Kedungadem, Selasa (9/12/2025). Kegiatan ini menjadi upaya pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di wilayah Bojonegoro.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, Kepala Dinas Perekonomian dan SDA, Kepala Bulog, Direktur PT BDR Bank Daerah, Forkopimcam Kedungadem, kepala desa se-Kecamatan Kedungadem, serta tamu undangan lainnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro, Zaenal Fanani, S.Pi., M.P., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan GPM sepanjang tahun 2025 berjalan di luar ekspektasi awal. Dari rencana 20 kali kegiatan, jumlahnya meningkat menjadi 35 kali karena tingginya antusiasme masyarakat di seluruh kecamatan.
“Alhamdulillah, pada tahun 2025 ini kami telah melaksanakan Gerakan Pangan Murah mulai Februari hingga Desember sebanyak 35 kali. Jumlah ini meningkat karena permintaan masyarakat yang begitu besar,” ujarnya.
Zaenal Fanani menegaskan bahwa pada tahun 2026, GPM akan kembali ditingkatkan, baik dari segi cakupan wilayah maupun layanan. Pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas harga pangan serta memberikan kemudahan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Dari 35 kali pelaksanaan GPM, total omzet transaksi mencapai Rp 1.094.733.343, menunjukkan besarnya minat dan partisipasi masyarakat terhadap program tersebut.
“Ke depan, GPM akan terus kami kembangkan menjadi program unggulan. Terima kasih kepada seluruh tim yang sudah bekerja keras,” tambahnya.
Camat Kedungadem, Bayudono Margajelita, juga menyampaikan syukur dan apresiasi atas terselenggaranya seluruh rangkaian GPM 2025.
“Syukur Alhamdulillah, kegiatan GPM tahun 2025 dapat berjalan baik hingga akhir pelaksanaannya. Meski memasuki musim penghujan, kami telah menyiapkan langkah-langkah agar kebutuhan rumah tangga masyarakat tetap tercukupi,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa GPM merupakan bentuk nyata komitmen Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro dalam menghadirkan komoditas pangan dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.
“Kami berharap kegiatan pasar murah seperti ini terus berlanjut pada tahun berikutnya. Selain membantu masyarakat, kegiatan ini juga memperkuat kedekatan pemerintah dengan warga serta mendorong ekonomi tetap bergerak maju,” imbuhnya.
Gerakan Pangan Murah telah menjadi salah satu program yang memberi dampak langsung bagi masyarakat, terutama dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan komoditas pokok. Dengan rencana peningkatan pelaksanaan pada tahun 2026, pemerintah berharap program ini semakin memperkuat ketahanan pangan keluarga sekaligus mendorong pemanfaatan pangan lokal secara berkelanjutan.(Hf)












