Festival Samin ke-9: Menggali Kebenaran di Balik Penampilan

Kabarjagad, Bojonegoro – Festival Samin ke-9 yang digelar pada Sabtu, 5 Juli 2025, mengusung tema yang sangat mendalam, yaitu “Pangklingo Wonge, Ojo Pangkling Swarane”. Tema ini dipilih oleh Bambang Sutrisno, pewaris ajaran Samin, untuk mengajak masyarakat memahami kebenaran yang lebih dalam.

Tema “Pangklingo Wonge, Ojo Pangkling Swarane” memiliki makna yang sangat penting, yaitu jangan hanya mengenali seseorang dari penampilannya, tetapi kenalilah kebenaran dari suaranya, isi pikirannya, dan ajarannya. Tema ini menekankan pentingnya memahami nilai-nilai dan prinsip yang terkandung dalam diri seseorang, bukan hanya melihat penampilan luarnya.

Menurut Mas Bambang ajaran Samin tidak mengenal paksaan, artinya siapa pun dapat mempelajari dan mengamalkan ajaran tersebut tanpa ada tekanan atau kewajiban. Dengan pernyataan “Siapapun Bisa Mempelajari”, Mas Bambang menekankan bahwa ajaran Samin terbuka untuk semua orang, tanpa memandang latar belakang atau status sosial.

Mas Bambang juga menjelaskan bahwa terdapat lima pitutur dalam ajaran Samin, yaitu:

1. Jujur, Sabar, Trokal, dan Nrimo: Menekankan pentingnya kejujuran, kesabaran, sungguh-sungguh, dan penerimaan.

2. Ojo Dengki Srei, Dahwen Kemiren, Pekpinek Barange Liyan: Jangan iri hati dan membandingkan diri dengan orang lain.

3. Ojo Mbedo Mbedakno Sapodo Padaning Urip, Kabeh Iku Sedulure Dewe*: Jangan membedakan antara satu sama lain, semua adalah saudara.

4. Ojo Waton Omong, Omong Sing Nganggo Waton: Jangan berbicara asal, berbicara harus dengan dasar.

5. Biso Roso Rumongso: Dapat merasakan dan memahami.

Mas Bambang menekankan pentingnya menjaga ucapan, perilaku, dan pikiran yang positif. Ia juga mengajak untuk hidup rukun dan mengalah demi kebaikan bersama. Dengan demikian, ajaran Samin dapat terus hidup dan menjadi pedoman bagi masyarakat.

Festival Samin ke-9 ini menjadi sarana yang tepat untuk mempelajari dan memahami ajaran Samin. Dengan tema yang mendalam ini, festival ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperluas pemahaman dan pengamalan ajaran Samin dalam kehidupan sehari-hari.(imm)

Bagikan

Tinggalkan Balasan