JATAM Bojonegoro Gelar Sarasehan “Bertani Bahagia, Petani Sejahtera” di Kecamatan Balen

Kabarjagad, Bojonegoro – Jama’ah Tani Muhammadiyah (JATAM) Kabupaten Bojonegoro menggelar Sarasehan Tani bertajuk “Bertani Bahagia, Petani Sejahtera” pada Selasa (28/10/2025). Kegiatan yang berlangsung di Pendopo Kecamatan Balen ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus penguatan semangat petani Muhammadiyah dalam meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas pertanian di daerah.

Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Camat Balen, Anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro Lasuri, S.H., M.H., Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro Drs. H. Suwito, M.Si., Ketua JATAM Bojonegoro Agus Na’im, Inovator Biosaka dan N-Level Muhammad Anshor, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Bojonegoro Timur, serta para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan anggota JATAM.

Dalam sambutannya, Ketua JATAM Bojonegoro Agus Na’im menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan sarasehan yang menjadi wadah bertemunya para petani untuk saling bertukar pengalaman dan memperkuat komitmen bersama.

“Alhamdulillah, kita bisa berkumpul dalam suasana penuh kebersamaan. Terima kasih kepada pimpinan cabang dan daerah Muhammadiyah yang selalu mendukung kegiatan JATAM. Semoga kebersamaan ini membuat JATAM semakin kokoh, komitmen, dan semangat dalam berjuang untuk kesejahteraan petani,” ujar Agus.

Ia juga menegaskan bahwa JATAM terus membangun sinergi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga keagamaan seperti Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LP2NU). Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat sektor pertanian yang berkeadilan, ramah lingkungan, dan berkelanjutan di Bojonegoro.

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro Lasuri, S.H., M.H., yang juga anggota Komisi B (membidangi pertanian), menyampaikan apresiasi atas kiprah JATAM dalam memberdayakan petani menuju kemandirian dan produktivitas.

“Saya sangat mengapresiasi JATAM yang terus menggerakkan petani untuk maju dan mandiri. Di Komisi B, kami selalu berupaya mendampingi serta memperjuangkan aspirasi petani agar sektor pertanian Bojonegoro semakin maju,” tutur Lasuri.

Menurutnya, kesejahteraan petani tidak hanya diukur dari hasil panen, tetapi juga dari kebahagiaan dan semangat mereka dalam menjalani profesi.

“Bertani itu harus bahagia dan ramah lingkungan. Dari hasil pertanian yang baik, anak-anak petani bisa sekolah tinggi, menjadi sarjana, insinyur, bahkan wirausaha sukses. Itu bukti bahwa kebahagiaan petani adalah kunci kemajuan bangsa,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Lasuri juga mengungkapkan optimisme terhadap potensi pertanian Bojonegoro. Berdasarkan data terbaru, Bojonegoro saat ini menempati peringkat ketiga produksi beras di Jawa Timur, di bawah Ngawi dan Lamongan.

“Alhamdulillah, Bojonegoro kini berada di posisi nomor tiga se-Jawa Timur dalam produksi beras. Ke depan, kami menargetkan tahun 2026 Bojonegoro bisa menyalip Ngawi dan Lamongan, sehingga benar-benar menjadi lumbung pangan utama di Jawa Timur,” tegasnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, petani, dan organisasi seperti JATAM dalam meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil pertanian, khususnya di sektor padi.

Kegiatan sarasehan ditutup dengan sesi diskusi interaktif antara peserta dan narasumber. Dalam sesi tersebut, berbagai persoalan pertanian dibahas secara terbuka, termasuk inovasi teknologi dan strategi peningkatan produktivitas.

JATAM Bojonegoro berharap kegiatan serupa dapat terus digelar secara berkelanjutan sebagai bentuk ikhtiar nyata dalam mewujudkan petani yang bahagia, mandiri, dan sejahtera.(imm)

Bagikan

Tinggalkan Balasan