Pemprov Jatim Perkuat Kapasitas Satlinmas Bojonegoro: Wujudkan Desa Tangguh, Aman, dan Tertib

Kabarjagad, Bojonegoro – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berkomitmen memperkuat ketangguhan serta profesionalisme anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) sebagai garda terdepan dalam menjaga ketenteraman dan ketertiban umum (Trantibumlinmas).

Melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Jawa Timur, kegiatan bertajuk “Peningkatan Kapasitas Satlinmas dalam Mendukung Optimalisasi Penyelenggaraan Trantibumlinmas” digelar di Gedung KPRI Sejahtera, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, pada Selasa (11/11/2025).

Kegiatan ini diikuti lebih dari 100 peserta yang merupakan perwakilan dari 23 desa, masing-masing mengirim anggota Linmas termasuk satu komandan regu (Danton). Suasana pelatihan berlangsung antusias, dengan peserta aktif mengikuti sesi teori hingga praktik langsung, termasuk simulasi pemadaman api.

Dalam laporannya, Kasi Bina Potensi Masyarakat Satpol PP Provinsi Jatim, Mustari, menegaskan bahwa Satlinmas memiliki peran strategis sebagai mitra pemerintah dalam menjaga ketenteraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat.

“Satlinmas bukan hanya hadir saat pemilu atau acara seremonial. Mereka adalah garda depan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat setiap hari,” ujar Mustari.

Ia menambahkan, anggota Satlinmas dituntut adaptif terhadap perubahan sosial dan harus menjadi agen ketertiban serta pelayanan publik.

“Mereka diharapkan mampu menjadi bagian dari solusi dalam setiap persoalan sosial di lingkungannya,” imbuhnya.

Kegiatan peningkatan kapasitas ini dibuka secara resmi oleh Plh. Kepala Satpol PP Kabupaten Bojonegoro, Arief Nanang Sugianto, S.STP., MM.

Dalam sambutannya, Arief menegaskan pentingnya kesiapsiagaan Linmas dalam menghadapi berbagai potensi gangguan, mulai dari ketenteraman masyarakat, bencana alam, hingga ancaman sosial.

“Ketenteraman dan ketertiban umum adalah keadaan dinamis yang memungkinkan masyarakat beraktivitas dengan aman, tertib, dan berkesinambungan. Linmas menjadi bagian penting dari sistem perlindungan masyarakat di tingkat desa,” jelasnya.

Menurut Arief, berdasarkan Permendagri Nomor 26 Tahun 2020, keberadaan Linmas di tingkat desa dan kecamatan perlu terus diperkuat. Pemerintah Provinsi Jawa Timur pun tengah mengembangkan sistem informasi terpadu Linmas untuk memantau kegiatan dan kesiapsiagaan di seluruh wilayah.

“Kepala desa memiliki peran strategis sebagai pembina utama Linmas di tingkat desa, sekaligus menjadi penggerak utama dalam penyelenggaraan perlindungan masyarakat di wilayahnya,” terangnya.

Lebih lanjut, Arief menyampaikan bahwa berdasarkan data Sistem Informasi Linmas Provinsi Jawa Timur, tercatat 430 desa dan kelurahan di Kabupaten Bojonegoro telah memiliki anggota Linmas aktif dengan total 3.523 personel yang tersebar di seluruh wilayah.

“Data ini menjadi dasar penting dalam penyusunan program penguatan kapasitas Linmas yang lebih terarah dan berbasis kebutuhan lapangan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, dengan data terintegrasi di tingkat provinsi, pemerintah dapat melakukan pembinaan dan peningkatan kapasitas secara tepat sasaran sesuai tantangan di masing-masing wilayah.

Turut hadir dalam kegiatan ini Fredy Purnomo, anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur, yang membawakan materi bertema “Pelayanan Publik dan Komunikasi Satlinmas dalam Penyelenggaraan Trantibumlinmas.”

Dalam paparannya, Fredy menyoroti sejarah panjang Linmas yang dahulu dikenal sebagai Hansip (Pertahanan Sipil) bagian penting dari sistem pertahanan rakyat semesta.

“Linmas adalah komponen pertahanan sipil yang bekerja bukan karena paksaan, tapi panggilan jiwa. Mereka menjaga keamanan lingkungan, membantu bencana, hingga menjadi simbol gotong royong masyarakat desa,” jelasnya.

Fredy juga mendorong pemerintah daerah agar lebih memperhatikan kesejahteraan dan peningkatan kompetensi Linmas sebagai bagian dari pelayanan dasar kepada masyarakat.

Kegiatan peningkatan kapasitas Satlinmas ini menjadi wujud nyata sinergi antara Satpol PP, TNI, Polri, DPRD, dan masyarakat dalam membangun kesiapsiagaan Linmas sebagai pelindung masyarakat di garis terdepan.

Selain memperkaya pengetahuan teknis, pelatihan ini juga memperkuat rasa kebersamaan, solidaritas, dan semangat pengabdian. Para peserta berharap kegiatan serupa dapat rutin dilaksanakan agar Linmas semakin tangguh, profesional, dan siap menghadapi berbagai situasi di lapangan.

“Pelatihan seperti ini tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga menjadi langkah awal dalam mewujudkan ketenteraman dan perlindungan masyarakat yang berkelanjutan di Kabupaten Bojonegoro,” pungkas Arief Nanang.

Dengan semangat kebersamaan dan profesionalisme, Satlinmas Bojonegoro diharapkan mampu menjadi pilar utama ketertiban dan perlindungan masyarakat desa, menuju lingkungan yang aman, tenteram, dan berdaya saing.(imm)

Bagikan

Tinggalkan Balasan