Kabarjagad, Bojonegoro – Industri Kecil Menengah (IKM) adalah salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional. IKM merupakan kegiatan ekonomi yang melibatkan usaha dengan skala kecil hingga menengah dalam memproduksi barang maupun jasa. Sektor ini memiliki peran krusial dalam penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan potensi bahan baku lokal, dan pengembangan ekonomi berbasis wilayah.
Berbeda dengan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang lebih berorientasi pada pemasaran dan distribusi, IKM cenderung berfokus pada kegiatan produksi. Jenis-jenis usaha seperti industri rumah tangga, kerajinan, makanan ringan, dan berbagai usaha skala kecil lainnya termasuk dalam kategori IKM.
Dalam upaya memperkuat sektor IKM di wilayah Bojonegoro, Tim Penggerak PKK Bojonegoro berperan strategis sebagai fasilitator pemberdayaan ekonomi keluarga. Seperti yang disampaikan oleh Ketua TP PKK Bojonegoro Bunda Cantika pada kegiatan Bimtek Peningkatan Kapasitas bagi Pelaku IKM Oalahan Makanan dan Minuman, PKK memiliki tugas mendampingi pelaku IKM agar memiliki jiwa kewirausahaan yang kuat, serta membantu mereka naik kelas dari skala rumah tangga menjadi skala komersial, Selasa 1 Juli 2025.
Melalui kegiatan seperti bimbingan teknis (bimtek), pelatihan, dan pendampingan berkelanjutan, PKK mendorong IKM untuk lebih mandiri, inovatif, dan siap bersaing di pasar yang lebih luas.
Tak hanya sebagai fasilitator, PKK juga berperan sebagai inisiator program-program penguatan kapasitas IKM. Program-program tersebut meliputi: Pelatihan manajemen usaha, Digitalisasi dan pemasaran online, Pengemasan (packaging) dan penguatan merek (branding), Pendampingan menuju akses pasar modern dan marketplace digital Untuk memperluas jangkauan pasar, PKK juga aktif mendampingi produk IKM agar masuk ke marketplace digital, retail modern, serta mengikuti berbagai forum dan pameran produk lokal. Upaya ini bertujuan agar produk-produk unggulan IKM tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga mampu bersaing di pasar nasional, bahkan internasional.
PKK memiliki struktur organisasi yang terdiri dari berbagai kalangan sosial. Hal ini memungkinkan PKK menjalin kemitraan lintas sektor, termasuk dengan pelaku usaha, akademisi, dan instansi pemerintah, demi mewujudkan ekosistem IKM yang tangguh dan berdaya saing.(imm)