Kabarjagad, Bojonegoro – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Bojonegoro berkolaborasi dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro dan tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya menggelar kegiatan sertifikasi produk olahan hasil peternakan dan perikanan, Kamis 24 Juli 2025.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Disnakkan Bojonegoro dan diikuti oleh pelaku UMKM binaan, perwakilan PKK kecamatan, serta perwakilan OPD terkait.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua TP PKK Kabupaten Bojonegoro Cantika Wahono, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Drh. Catur Rahayu, Wakil Dekan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Dr. Ir. Agus Susilo, serta tim pengabdian masyarakat Universitas Brawijaya.
Dalam sambutannya, Drh. Catur Rahayu menegaskan bahwa sektor peternakan merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan daerah.
Produk seperti telur, daging, dan olahannya tidak hanya menunjang ketahanan pangan, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang besar bagi masyarakat, terutama pelaku UMKM.
“Namun demikian, di tengah persaingan pasar yang semakin ketat serta meningkatnya kesadaran konsumen terhadap mutu dan keamanan produk, maka penerapan standar seperti Good Manufacturing Practice (GMP) dan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) menjadi sangat penting,” jelasnya.
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pemantapan dan pembekalan kepada pelaku UMKM agar mampu menerapkan prinsip-prinsip produksi pangan yang baik.
Dengan begitu, produk yang dihasilkan tidak hanya layak konsumsi, tetapi juga layak edar dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Beberapa produk unggulan yang telah tersertifikasi dan siap dipasarkan antara lain abon ayam, abon sapi, telur asin, sambal teri, serundeng ayam, serundeng sapi, hingga keripik usus, dan masih banyak lagi.
Produk-produk tersebut nantinya akan disertakan dalam berbagai pameran daerah maupun nasional.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Bojonegoro, Cantika Wahono, menyampaikan bahwa pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat melalui konsumsi protein hewani harus didukung dengan jaminan keamanan dan mutu produk.
“Sumber protein hewani seperti daging, ikan, dan telur merupakan bagian penting dari pola makan sehat masyarakat. Banyak dari bahan ini yang telah diolah menjadi produk siap konsumsi. Di sinilah pentingnya sertifikasi, bukan sebagai hambatan, tetapi justru sebagai proses untuk naik kelas bagi pelaku UMKM,” tutur Cantika.
Melalui kegiatan ini, para pelaku usaha diharapkan memahami pentingnya higienitas proses produksi serta kelengkapan perizinan seperti PIRT dan label halal.
Produk yang belum tersertifikasi akan didampingi agar ke depan dapat memenuhi standar distribusi dan pemasaran, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Kegiatan ini menjadi langkah konkret Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam mendorong UMKM sektor peternakan dan perikanan agar lebih berdaya saing, sehat, dan berkelanjutan. (Pro/imm)