UMKM Bojonegoro Raih Tonggak Bersejarah: Ekspor Perdana Keripik Matoh Senilai USD 17.500

Kabarjagad, Bojonegoro – PT Pareto Estu Guna, perusahaan industri consumer goods berbasis healthy food yang berlokasi di Jalan Raya Kabunan Balen, Bojonegoro, resmi melepas ekspor perdana produk keripik singkong premium “Matoh” ke Arab Saudi pada Jumat (5/12). Pengiriman satu kontainer penuh ini menjadi langkah bersejarah bagi UMKM Bojonegoro dalam memasuki pasar internasional, dengan nilai ekspor mencapai USD 17.500. Keripik singkong “Matoh” dibuat dari singkong berkualitas tinggi dan diracik menggunakan rempah-rempah khas Indonesia. Tanpa bahan pengawet dan tanpa MSG, produk ini menjadi salah satu camilan sehat yang memiliki daya saing kuat di pasar global.

Dalam acara pelepasan ekspor, Assistant Direktur Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Jhordy Kashoogie, menegaskan bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Ia menjelaskan bahwa UMKM menyumbang 60 persen terhadap PDB nasional, dan di Jawa Timur kontribusinya bahkan mencapai 67 persen. Selain itu, sektor ini menyerap lebih dari 90 persen tenaga kerja. Meski memiliki potensi besar, UMKM masih menghadapi sejumlah tantangan seperti kelembagaan yang belum kuat, kapasitas usaha yang terbatas, dan kendala dalam mengakses pembiayaan.

Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, Bank Indonesia menjalankan strategi peningkatan kualitas, peningkatan pembiayaan, dan peningkatan kapasitas usaha yang diperkuat melalui program GoExport, GoDigital, serta pengembangan usaha syariah. PT Pareto Estu Guna merupakan salah satu UMKM binaan BI yang mendapatkan pendampingan intensif melalui Akademi Muda Ekspor hingga akhirnya berhasil menembus pasar Arab Saudi. Perwakilan BI juga menjelaskan bahwa dukungan penuh kepada UMKM dilakukan melalui peningkatan kompetensi ekspor serta keterlibatan aktif dalam berbagai pameran internasional. PT Pareto Estu Guna dianggap sebagai salah satu contoh keberhasilan sinergi tersebut.

Dalam sambutannya, perwakilan Bank Indonesia menyampaikan kebanggaan atas pencapaian ini, menyebut bahwa pengiriman satu kontainer penuh keripik Matoh ke Arab Saudi merupakan prestasi luar biasa. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara BI dengan pemerintah daerah dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk terus memperkuat ekosistem UMKM ekspor.

Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, turut memberikan apresiasi besar atas keberhasilan ekspor perdana ini. Menurutnya, pencapaian PT Pareto Estu Guna bukan hanya kemenangan perusahaan, tetapi juga menjadi peluang baru bagi para petani singkong lokal. Ia menegaskan bahwa Bojonegoro memiliki potensi singkong yang sangat besar, terutama di wilayah sekitar kawasan hutan. Karena itu, ia meminta agar perusahaan turut memberikan pendampingan kepada para petani agar mampu memenuhi standar singkong premium yang dibutuhkan dalam proses produksi keripik Matoh. Bupati juga menyoroti pentingnya pelatihan UMKM dan hilirisasi hasil pertanian singkong untuk meningkatkan nilai jual produk lokal. Ia menyampaikan rasa bangga karena ekspor ini tidak hanya mengharumkan nama Bojonegoro, tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Ekspor perdana keripik singkong “Matoh” ini menjadi awal dari babak baru bagi PT Pareto Estu Guna. Dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah, Bank Indonesia, serta pendampingan berkelanjutan, perusahaan ini diharapkan mampu memperluas pemasaran internasional dan membawa nama Bojonegoro semakin dikenal di berbagai negara.(imm)

Bagikan

Tinggalkan Balasan