KJ, Bojonegoro – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bojonegoro bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Bojonegoro gelar rapat paripurna kemarin (14/9) malam. Agendanya penetapan serta penandatanganan nota kesepakatan bersama terkait Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2021.
Rapat telah memenuhi kuorum, 41 dari total 50 anggota DPRD Bojonegoro hadir secara luring dan daring. Turut hadir Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah. Adapun pimpinan rapat paripurna terdiri atas Sukur Priyanto, Mitro’atin, dan Wawan Kurniyanto.
juru Bicara (Jubir) Banggar DPRD Bojonegoro Abdulloh Umar menyampaikan laporan KUA PPAS P-APBD 2021, bahwa ada Rp 2 triliun kenaikan 7,9 persen. Perihal nota kesepakatan bersama, banggar telah melakukan pembahasan bersama TAPD Bojonegoro. Estimasi pendapatan mengalamikenaikan sekitar 4,81 persen, yakni awainya Rp 4,089 triliun naik menjadi 4,285uilium.
Sedangkan, estimasi belanja naik 3,10 persen, yaitu awalnya Rp 6,085 triliun naik menjadi Rp 6,274 triliun. Sehingga disepakati adanya defisit sekitar Rp1,9 triliun. “Atas dasar kesimpulan dan kesepakatan tersebut, banggar merekomendasikan bahwa rancangan KUA PPAS P-APBD 2021 layak ditetapkan menjadi KUA PPASP-APBD2021,” tuturnya.
Selanjutnya pemimpin rapat paripurna Sukur Priyanto menanyakan kepada seluruh hadirin terkait paparan jubir tersebut. Hasilnya seluruh hadirin rapat pun menyetujui. Bupati Bojonegoro bersama seluruh pimpinan banggar menandatangani nota kesepakatan bersama KUA PPAS P-APBD 2021.
“Alhamdulillah telah disepakati bersama KUA PPAS P-APBD 2021, selanjutnya nanti masing-masing OPD untuk segera menyesuaikan RKPD guna dibahas di rancangan P-APBD 2021,” jelas Sukur.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah me- nyampaikan sambutan dan ucapan terima kasih atas disepakatinya KUA PPAS P-APBD 2021. Salah satu yang perlu disyukuri adanya kenaikan pendapatan asli daerah (PAD) sekitar Rp 209 miliar. Lalu terkait rendahnya penyerapan APBD 2021 yang mana di bawah 40 persen memang karena ada kas piutang di belanja modal yang belum terselesaikan.
“Sehingga harapannya di akhir tahun ini mampu menye- rap anggaran secara maksimal,” pungkasnya.(Sal/im)