KJ, Ponorogo – Sebagai pilar demokrasi yang ke 4. Pers harus netral dan dapat memberikan kritik yang konstruktif, berdasarkan fakta yang ada. Dengan demikian fungsi pers akan kuat sehingga mampu berperan positif dalam mensukseskan pembangunan, utamanya di Ponorogo.
Hal demikian disanpaikan Bupati Ponorogo Drs H Ipong Muchlissoni pada puncak Hari Pers Nasional (HPN) Kabupaten Ponorogo di Hall PCC Ponorogo Senin 17 Februari 2020 saat diminta sambutan pada hari pers.
Menurut Bupati, Pers atau media masa yang resmi jangan menfungsikan sebagai Humas Pemkab. Sebab jika itu terjadi maka tidak akan dibaca oleh masyarakat. Karena itu, pers harus kritis memberikan kritik kritik yang berdasarkan fakta, sehingga dapat membantu pemerintah.
” Saya tidak mau pers berfungsi sebagai humas pemkab, biarlah humasnya itu saja (Bupati Menunjuk salah satu pejabat terkait,red). Pers harus memberikan kritik tapi yang berdasar, silahkah dinas dinas saya dikritik, terutama yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat, tapi sekali lagi harus kritik yang berdasarkan fakta,” pinta Bupati Ipong.
Orang nomor satu di Pemkab Ponorogo ini mengaku lebih mempercayai berita berita dari media meantream atau media media resmi dibanding berita atau kabar di media sosial yang tidak beraturan. Karena itu, pers diharapkan dapat memberikan berita yang obyektif, faktual, proporsional dan netral agar berita berita yang tidak jelas dapat doluruskan atau dapat ditangkal oleh media resmi.
” Sekarang ini kan banyak orang memerankan diri sebagai wartawan, melihat fenomena apa di foto dan langsung di share ke medsos, tidak disensor, tidak tahu aturan. Nah disisi fungsi pers atau media yang resmi yang bisa dijadikan acuan dan rujukan,” lanjut Bupati.
Bupati Ipong berharap mulai saat ini pers khususnya di Ponorogo hendaknya melakukan kritik kepada dinas dinas terutama yang berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat seperti DPUPR dan lain lain. Namun kritik tersebut dilakukan berdasarkan fakta yang ada dan bukan semata mata opini. ” Silahkan kritik dinas dinas saya, saya malah seneng, saya kadang marah sama mereka karena ada kritikan dari wartawan yang berdasar,” pungkas bupati.
Sementara itu Ketua DPRD Sunarto Spd mengatakan pihaknya sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Bupati Ipong Muchlissoni. Bahkan saat dirinya dilantik menjadi ketua DPRD sudah mempersilahkan semua pihak untuk mengkritis tetapi yang konstruktif.
Menurutnya, dengan kritik yang konstruktif sangat membantu kerja pemerintah, baik eksekutif maupun legeslatif. ” Saya sangat sepakat dengan apa yang disampaikan Pak Bupati, bahkan pada saat saya dilantik sebagai Ketua Dewan, saya sampaikan kepada semua pihak, silahkan mengkritik tapi yang konstruktif. Selama ini kritik dari wartawan yang konstruktif telah banyak membantu kerja kerja pemerintah, baik bupati maupun dewan,” terang Ketua DPRD Sunarto Spd.(Agus Zahid)