KJ, Ponorogo – Gebyar Kesenian Reog di Desa Bajang, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo Rabu (11/12), lebih meriah dari biasanya. Pasalnya, jika pada saat gebyar reog tiap tanggal 11 hanya “Dijogeti” 4 orang jatil (penari wanita,red). Gebyar reog yang sekaligus dalam rangka hari ibu kali ini, dimeriahkan oleh 25 penari jatel dari kalangan ibu ibu warga setempat. Al hasil acaranya lebih meriah dan masyarakat tampak lebih antusias.
Kepala Desa Bajang Sri Nuryati mengatakan jika gebyar reog di desanya kali ini, berbeda dengan gebyar reog rutinan yang dilaksanakan tiap tanggal 11, sebagai mana perintah bupati. Sebab, pihaknya sekaligus merayakan hari ibu dan merupakan penampilan reog tiap tanggal 11 menjelang akhir tahun 2019. ” Gebyar reog kali ini lebih meriah karena penari jatilnya 25 orang, semua nya ibu ibu rumah tangga warga Bajang, sekalian memperingati hari ibu,” kata kades Sri Nuryati yang juga dihadiri camat Mlarak.
Menurut Sri Nuryati kegiatan tersebut selain untuk melestarikan budaya, khususnya budaya reog Ponorogo yang juga sudah diakui sebagai budaya nasional. Kegiatan tersebut juga untuk menunjukkan bahwa, generasi penerus dibidang kesenian asal Ponorogo itu terus berkelanjutan tak terkecuali ibu ibu juga mampu menari tradisional budaya bangsa ini. ” Selain untuk melestarikan budaya, saya juga ingin menunjukkan bahwa ibu ibu juga mampu melestarikan budaya (menari,red) tidah hanya bisa memasak saja,” terang Kades Perempuan ini.
Berdasarkan pantauan media ini, acara berlangsung lancar dimulai sejak pukul 15.00 WIB dan berakhir pukul 17.00 WIB. Masyarakat sangat antusias apalagi ketika penampilan dadak merak yang dikelilingi oleh semua jatil, para peserta nampak berdiri karena ingin melihat penampilan yang seru dan klasik tersebut. (Agus)