KJ, Jombang – Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang Jawa Timur, rapat koordinasi sosialisasi pencegahan Virus Corona di ruang Swagata Pendopo Pemkab Jombang, Jum’at (6/3/2020).
Kepala Dinas Kesehatan dalam paparannya mengatakan, ada 45 warga sejak bulan Januari lalu dalam pantauan Dinas Kesehatan Jombang. Mereka merupakan warga yang melakukan perjalanan melalui lintasan daerah yang terjangkit virus Corona, kata drg. Subandriyah.
Dari puluhan warga tersebut, saat ini tinggal 15 orang yang masih dipantau. Mereka akan dipantau selama 14 hari. Menurutnya, pemantauan dilakukan sebagai langkah untuk mengidentifikasi virus Corona masuk ke wilayah Jombang. Yang masuk kategori pemantauan sampai hari ini tinggal 15 warga dari 45 orang yang kami data. Mereka WNI (Warga Negara Indonesia).
Pemantauan itu, kata Subandriyah, bukan mereka dicurigai, tapi mereka yang melakukan perjalanan yang melalui perlintasan daerah atau perlintasan negara yang terpapar virus Corona seperti Cina, Malaysia, Singapura, Korea, dan Taiwan. Data warga yang dipantau tersebut berdasarkan notifikasi dari kantor kesehatan pelabuhan (KKP).
“Alhamdulillah, sampai saat ini mereka sehat. Karena tidak ada tanda-tanda ke arah pneunomia. Virus Corona inikan pneunomia. Pemeriksaan kliniknya, tidak ada batuk, tidak ada panas, tidak ada sesak dan sebagainya,” ujarnya.
Subandriyah, menghimbau mereka yang sedang dalam pantauan dan datang dari luar negeri, untuk tidak terlalu banyak melakukan pergerakan seperti ke mall, tetapi lebih banyak di rumah, untuk meningkatkan kondisi daya tahan tubuh setelah dari perjalanan.
“Upaya yang telah dilakukan Dinas Kesehatan telah menerbitkan surat edaran kewaspadaan terhadap virus Corona pada tanggal 27 Januari yang ditujukan kepada Direktur Rumah Sakit serta seluruh Kepala Puskesmas untuk melakukan pengamatan terhadap peningkatan penyakit virus Corona.
“Jadi meskipun bukan penyakit Corona harus meningkatkan kewaspadaan. Saya juga minta bantuan kepada Babinsa maupun Bhabinkamtibmas, apabila kami menemukan kesulitan dilapangan mohon bantuannya karena takutnya kami mendapatkan penolakan, ucap Kadis Kesehatan.
“Masyarakat diminta untuk tidak panik, dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan baik. Pada prinsipnya, lanjut Subandriyah, masyarakat agar melakukan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat).
Pewarta Kabarjagad Agus Situju Haerah