Jatim  

Dukung Sekolah Layak Anak, UPN Jatim Edukasi Pelajar di SDN Pepelegi Sidoarjo

Kabarjagad, Sidoarjo – Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung terciptanya lingkungan pendidikan yang aman dan ramah anak, Program Studi Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Jawa Timur melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui edukasi tentang bahaya bullying di SDN Pepelegi II, Sidoarjo, pada Kamis (17/4/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari peran aktif sivitas akademika dalam mendukung gerakan Sekolah Layak Anak, dengan memberikan pemahaman kepada siswa sekolah dasar mengenai pentingnya saling menghargai, menjauhi kekerasan, dan membangun lingkungan pertemanan yang positif.

Edukasi ini dikemas secara menyenangkan oleh dosen dan mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Jawa Timur melalui presentasi visual, video, diskusi ringan, dan permainan interaktif.

Dosen pendamping kegiatan, Mohammad Syarrafah, menjelaskan bahwa anak-anak perlu dibekali pemahaman sejak dini agar mampu mengenali tindakan bullying dan tahu bagaimana cara menyikapinya.

“Kegiatan ini kami rancang agar anak-anak bisa belajar dengan cara yang menyenangkan. Materi seperti jenis-jenis bullying, dampak bagi korban dan pelaku, hingga cara mengatasi bullying kami sampaikan dalam bentuk cerita, gambar, dan aktivitas kelompok. Tujuannya agar mereka merasa dekat dan paham bahwa bullying bukanlah hal yang bisa dianggap biasa,” ungkap Syarrafah.

Materi yang disampaikan mencakup definisi bullying, bentuk-bentuk bullying (verbal, fisik, sosial, hingga cyberbullying), penyebab, dampak, hingga langkah konkret yang bisa dilakukan korban bullying, seperti menjauh dari pelaku, berbicara tegas, melapor kepada orang dewasa, dan membangun pertemanan yang positif.

Kepala SDN Pepelegi II, Sukirno, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan kegiatan ini. Ia menilai, pendekatan edukatif dari UPN “Veteran” Jawa Timur mampu menyentuh kebutuhan psikososial siswa secara langsung.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat dan sejalan dengan semangat kami dalam mewujudkan sekolah yang aman, ramah, dan bebas dari kekerasan. Penyampaian materi oleh kakak-kakak mahasiswa juga sangat komunikatif dan disukai anak-anak. Semoga kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan secara berkala,” ujar Sukirno.

Para siswa tampak antusias mengikuti sesi demi sesi, termasuk saat diminta menonton video, berdiskusi, hingga mengikuti kuis interaktif seputar cara mencegah dan menghadapi bullying.

Momen ini menjadi sarana yang tidak hanya membekali siswa dengan pengetahuan, tetapi juga mendorong keberanian mereka untuk bersuara jika melihat atau mengalami perundungan.

Salah satu mahasiswa pemateri, Fitria Ayu Lestari, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan pengalaman yang sangat berharga, karena selain mengaplikasikan teori yang dipelajari di bangku kuliah, ia juga merasa bisa memberi kontribusi langsung bagi anak-anak.

“Kami ingin anak-anak merasa bahwa mereka berhak aman dan dihargai. Kami mencoba menyampaikan materi dengan cara yang mudah dipahami, menggunakan media visual, cerita, dan games. Melalui kegiatan ini, kami juga belajar menjadi komunikator yang peka terhadap audiens,” ungkap Fitria.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mendukung upaya menciptakan sekolah yang layak anak. Tidak hanya melalui program pendidikan formal, tetapi juga lewat kontribusi nyata di tengah masyarakat. (Penulis: Mohammad Syarrafah)

Bagikan

Tinggalkan Balasan