Caption Foto : Dari kiri Ketua Relawan Eco Enzyme Kota Batu Ibu Gung Endah didampingi Koordinator Kecamatan Relawan
Kabarjagad.id, Batu – Sampah selama ini dianggap barang yang tidak berguna dan dibuang begitu saja dan menjadi permasalahan utama jika tidak dikelola dengan baik dan benar.
Ketua relawan Eco Enzyme Kota Batu Ibu Gung Endah menyampaikan bahwa Eco Enzyme ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong yang merupakan pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Gagasan proyek ini adalah untuk mengolah enzim dari sampah organik yang biasanya kita buang ke dalam tong sampah sebagai pembersih organik.
“Jadi eco enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, molase/gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air. Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat,” ungkap Bu.Gung sapaan akrabnya saat mempraktekkan pembuatan Eco Enzyme di TPA Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Rabu (30/11/2022).
Eco Enzyme bisa menjadi cairan multiguna dan aplikasinya meliputi rumah tangga, pertanian dan juga peternakan. Pada dasarnya, eco enzyme mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna menggunakan sampah buah atau sayuran. Enzim dari ‘sampah’ ini adalah salah satu cara manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk sesuatu yang sangat bermanfaat. Cairan ini bisa menjadi pembersih rumah, maupun sebagai pupuk alami dan pestisida yang efektif.
Eco Enzyme memiliki banyak cara untuk membantu siklus alam seperti memudahkan pertumbuhan tanaman (sebagai fertilizer), mengobati tanah dan juga membersihkan air yang tercemar. Selain itu bisa juga ditambahkan ke produk pembersih rumah tangga seperti mandi, shampo, pencuci piring, deterjen, dll,” ujarnya.
Pembersih enzim ini 100% natural dan bebas dari bahan kimia, mudah terurai dan lembut di tangan dan lingkungan. Cairan ini juga penolak serangga alami yang membuat semut, serangga dll menjauh. Saking alaminya, setelah digunakan untuk pel, cairan ini juga bisa dipakai untuk menyiram tanaman. Eco Enzyme juga dapat digunakan untuk merangsang hormon tanaman untuk meningkatkan kualitas buah dan sayuran dan untuk meningkatkan hasil panen. Jadi pada intinya adalah circular economy at its best.
“Saya berharap kepada masyarakat untuk bisa mengenal Eco Enzyme dan mau membuat serta memanfaatkan Eco Enzyme secara terus menerus dan menjadi budaya,” pungkasnya. (Fur)