Kabarjagad, Malang – Bupati Malang H. Sanusi bersama Forkompinda Kabupaten Malang mendampingi Kunjungan kerja Gubernur Jawa Timur Hj Khofifah Indar Parawansa dalam rangka meresmikan Jembatan Pelangi Srigonco (JPS) di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur, Kamis (7/4/2022).
Hadir pula dalam acara peresmian jembatan ini, yaitu Wakil Bupati Malang, Kapolres Malang, Dandim 0818 Malang-Batu, Kepala OPD, Para Camat, Kepala Desa/Kelurahan dan para tamu undangan lainnya.
Bupati Malang H Sanusi menyampaikan bahwa Jembatan Pelangi ini bisa menggantikan jalan ‘Jurang Mayit’ yang selama ini digunakan penghubung desa yang jalannya begitu sulit dan sering terjadi kecelakaan.
Nama Jembatan Pelangi ini sebagai bentuk wajah baru untuk keanekaragaman yang menjadi barokah dan hidayah. Semoga jembatan ini menjadi penggerak ekonomi yang luar biasa untuk kabupaten Malang.
Kami mengharapkan kepada Gubernur Jatim untuk merekom ke Kementrian PU supaya segera merampungkan Jalan Lintas Selatan (JLS) yang bisa tembus ke Lumajang dan Blitar, sehingga wisata yang ada di JLS bisa ramai pengunjung dan keindahan pantainya tidak kalah dengan keindahan pantai yang ada di Bali, seperti di pantai Modangan disana bisa dipakai untuk olah raga Paralayang yang bertaraf International.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya menyampaikan, dengan Bismillah Jembatan ini Resmi di buka, dan semoga dengan peresmian jembatan pelangi ini, bisa menjadi daya tarik wisatawan yang akan berkunjung dan terjadi peningkatan, karena jalan menuju pantai menjadi nyaman, tentunya roda perekonomian semakin membaik, khususnya di Kecamatan Bantur.
Jembatan Pelangi Srigonco sepanjang 1,20 kilometer dengan lebar 7 meter, mulai dibangun pada tahun 2017 dan rampung pada tahun 2022. Total anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp 2.417 miliar.
“Saya yakin lamanya waktu pengerjaan dan besarnya dana yang dibutuhkan untuk membangun jembatan sebanding dengan manfaat yang akan dirasakan masyarakat, dan jembatan ini akan menjadi ikon Desa Srigonco – Bantur – Malang.,” ujar Khofifah.
Jembatan ini mampu memangkas waktu tempuh masyarakat, khususnya yang tinggal di desa Srigonco, mempermudah para wisatawan yang akan menuju ke Pantai Selatan dan Jalan Lintas Selatan (JLS). Biasanya, kondisi existing medan yang ekstrim sehingga sulit di lalui kendaraan bus besar yang menuju kawasan Pantai Wisata. Dibangun untuk mempercepat jarak tempuh ke Pantai dan Jalan Lintas Selatan, yang semula 1,60 kilometer menjadi hanya 1,10 kilometer dan menghindari medan ekstrim di daerah Jurang Klampok.
“Kelancaran konektivitas dan akses ini akan membuat mobilitas barang dan jasa, mobilitas manusia menjadi semakin efisien, dengan demikian daya saing akan semakin meningkat, sehingga bisa menarik para investor-investor baru untuk pengembangan usaha di Kabupaten Malang,” pungkas Khofifah. (fur)