Foto : Peserta Gerak jalan.
Kabarjagad.id, Bojonegoro – Dalam Rangka Menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) Ke- 78 Tahun 2023, Kecamatan Kedungadem kabupaten Bojonegoro Menggelar acara Lomba Gerak Jalan, yang di ikuti oleh seluruh elemen perwakilan dari masyarakat desa se- kecamatan kedungadem, Rabu (16/8/2023).
Lomba gerak jalan yang diikuti sebanyak 200 peserta ini menempuh jarak kurang lebih 10 kilometer dengan start mulai dari desa Jamberejo dan finis di Desa Tumbrasanom Kecamatan Kedungadem.
Kegiatan Gerak Jalan tersebut juga menjadi berkah tersendiri bagi pelaku UMKM dan pedagang keliling diwilayah Kedungadem, dan hampir di sepanjang kawasan jalan Kedungadem – Kesongo Bojonegoro terdapat lapak maupun rombong yang digunakan oleh warga sekitar untuk berjualan.
Dengan adanya acara Agustusan seperti Lomba Gerak jalan yang dilaksanakan di kedungadem ini, membuat penjualan sangat ramai dibandingkan hari biasa, nampak di sekitar lokasi acara terdapat penjual jajanan keliling mulai dari penjual mainan anak anak, kripik singkong, pentol, kentaky, Gado-gado, lumpia, kacang, Sosis, es krim, manisan dan beberapa minuman lainnya.
Pujiati salah satu warga yang biasa berjualan Air mineral dan kopi di sekitar lokasi depan Indomaret Kedungadem menjelaskan, ramainya warga yang datang untuk menonton Lomba Gerak Jalan Umum ini membuat dirinya Bersyukur dan senang karena, banyak penonton yang mampir untuk membeli air minum dan ngopi di warungnya.
Karena memang lokasinya dekat dengan jalan raya, Ia biasa membuka lapak mulai pukul 7 pagi hingga malam hari.
“Alhamdulillah hari ini ada acara gerak jalan dan kebetulan rutenya lewat depan warung, jadi sekarang tambah ramai banyak yang mampir minum kopi, “ucapnya sambil tersenyum.
Lek pri (panggilan sapaannya) penjual pentol keliling asal kecamatan Sugihwaras juga ikut merasakan berkah-nya, beliau juga merasa senang karena hari ini bisa pulang lebih awal dari hari biasanya.
“Ya saya sangat bersyukur sekali mas, dengan adanya acara Agustusan seperti di kecamatan kedungadem ini, karena jualan saya jadi lebih rame pembeli, “kata lek pri sambil membersihkan etalase bekas naruh pentol.
“Alhamdulillah bisa pulang lebih awal dari biasanya, dibandingkan hari lalu, soalnya dihari biasa kalau pagi mangkal di pasar, untuk siang di sekolahan, setelah itu baru keliling ke desa desa, pulangnya sampai jam 5 sore, “tuturnya. (imm)