Gresik Tancap Gas, 239 Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk

Foto: Bupati dan Wakil Bupati Gresik beserta jajaran. 

Kabarjagad, Gresik – Gebrakan baru lahir dari Kabupaten Gresik, dalam langkah cepat yang mencuri perhatian nasional, Gresik sukses membentuk 239 Koperasi Merah Putih tersebar di desa dan kelurahan. 

Capaian ini bukan main-main, 67% dari target 356 koperasi berhasil direalisasikan, membuat Gresik melesat jauh meninggalkan daerah lain yang baru sebatas puluhan koperasi saja.

Momen penting ini diumumkan dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) di Wahana Ekspresi Pusponegoro (WEP). 

Dalam pidatonya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani penuh semangat menekankan, gerakan ini bukan sekadar menggugurkan kewajiban administrasi. 

Melainkan misi serius menggali potensi ekonomi desa dan menggerakkan roda kesejahteraan masyarakat.

“Kita tancap gas untuk mendirikan koperasi di seluruh desa dan kelurahan. Ini adalah upaya nyata membangun ekonomi rakyat dari akar rumput,” tegas Bupati Yani, Jum’at (25/4/2025). 

Tak lupa, ia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh camat, kepala desa, OPD, dan semua pihak yang bahu membahu mensukseskan program ini. 

Menurutnya, kolaborasi lintas sektor ini menjadi bukti semangat gotong royong warga Gresik untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Sebagai bukti keseriusan, Pemkab Gresik menggratiskan seluruh biaya pengajuan badan hukum koperasi lewat dana APBD. 

Ini berlaku bagi seluruh koperasi yang didirikan di 330 desa dan 26 kelurahan. Sebagai dukungan teknis, Pemkab juga telah menerbitkan panduan pembentukan koperasi melalui Surat Bupati Nomor 197 Tahun 2025 beserta template administrasi lengkap, demi mempercepat proses di lapangan.

Untuk memperlancar legalitas, Pemkab menggandeng 37 Notaris Pencatat Akta Koperasi (NPAK) yang tersebar di semua kecamatan. 

Pendampingan intensif diberikan oleh Dinas Koperindag, DPMD, dan para camat, baik secara langsung maupun melalui pertemuan virtual.

Wakil Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif, menegaskan bahwa kehadiran Koperasi Merah Putih tak dimaksudkan untuk bersaing dengan koperasi lama, melainkan untuk memperkuat ekosistem koperasi yang sudah ada. 

Menurutnya, koperasi wanita, koperasi petani, hingga KUD tetap terbuka untuk bermitra atau bergabung dengan koperasi baru ini, termasuk dalam membentuk usaha bersama seperti unit penggilingan gabah.

Rakorda bersejarah ini turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda, perwakilan Kementerian Koperasi dan UKM RI, instansi pemerintah provinsi, dunia usaha seperti Petrokimia Gresik, Wilmar, Bulog, Pertamina, serta lembaga keuangan dan seluruh kepala desa, lurah, hingga notaris pencatat koperasi.

Dengan gebrakan ini, Gresik membuktikan diri sebagai pionir nasional dalam pemberdayaan ekonomi desa berbasis koperasi. 

Targetnya jelas seluruh koperasi rampung sebelum minggu pertama Mei 2025 dan siap disahkan secara resmi pada bulan Juni mendatang.

Gresik, sekali lagi, membuktikan, jika ada kemauan dan kerja bersama, perubahan nyata bukan sekadar mimpi. (Fs) 

Bagikan

Tinggalkan Balasan