Jasa Perahu Penyeberangan Gresik – Lamongan Jadi Primadona Warga di Momen Lebaran

Foto: Warga Menggunakan Jasa Perahu Penyebrangan

Kabarjagad, Gresik – Suasana Lebaran memang selalu membawa cerita tersendiri, tak terkecuali di perbatasan Gresik dan Lamongan.

Memasuki hari kedua Idul Fitri 1446 Hijriah (2025), Sungai Bengawan Solo yang membelah wilayah ini justru menjadi jalur “mudik” alternatif yang digandrungi warga.

Layanan perahu penyeberangan yang menghubungkan Poncol Sugihwaras di Lamongan dengan Dusun Langkir Dukuhkembar di Gresik mendadak ramai bak pasar malam.

Tradisi silaturahmi yang tak lekang oleh waktu menjadi biang keladinya.

Daripada harus memutar jauh lewat Jembatan Dukun Gresik atau Jembatan Karanggeneng Lamongan yang mungkin juga padat, warga lebih memilih sensasi menyeberangi sungai dengan perahu. Praktis dan cepat, itulah kesan yang didapat.

Kabar baik tak hanya datang dari sisi penumpang. Senyum sumringah terpancar dari wajah Sabik, seorang pemilik perahu di Dusun Langkir.

Ia tak menyangka, baru hari kedua Lebaran, perahunya sudah kebanjiran penumpang.

“Alhamdulillah, ramainya mulai terasa sejak kemarin. Biasanya, puncak keramaian justru di hari kelima. Semoga berkah Lebaran ini membawa rezeki dan keselamatan bagi kita semua,” ungkapnya dengan nada penuh syukur.

Ngatemo, pemilik perahu penyeberangan dari Poncol Sugihwaras, Lamongan, dengan antusias menceritakan adanya penambahan armada tahun ini.

“Dulu cuma satu perahu yang beroperasi, sekarang sudah ada dua. Jadi, penumpang tidak perlu antre terlalu lama,” ujarnya sembari tersenyum lebar.

Peningkatan jumlah perahu ini adalah buah manis dari kerja sama apik antara para pengusaha jasa penyeberangan di kedua desa.

Mereka bahu-membahu memberikan pelayanan terbaik bagi warga yang ingin bersilaturahmi dengan keluarga di seberang sungai.

“Ini semua demi kenyamanan dan kemudahan warga,” tambah Ngatemo.

Rezeki nomplok pun tak terhindarkan. Baik Sabik maupun Ngatemo kompak mengakui bahwa pendapatan mereka di hari kedua Lebaran ini melonjak drastis dibandingkan hari-hari biasa.

“Alhamdulillah, omsetnya naik berkali-kali lipat. Ini bukti kalau banyak warga yang memanfaatkan perahu untuk bersilaturahmi,” kata Ngatemo dengan nada gembira.

Di tengah hiruk pikuk jalanan saat libur Lebaran, penyeberangan perahu Bengawan Solo justru menawarkan solusi transportasi yang efisien dan menyenangkan.

Selain terhindar dari kemacetan, warga juga bisa mempererat tali persaudaraan antar desa.

Layanan ini benar-benar menjadi pilihan cerdas bagi mereka yang ingin mengunjungi sanak saudara di sekitar Poncol Sugihwaras dan Dusun Langkir tanpa harus menguras waktu dan biaya.

Dengan semakin banyaknya perahu, pelayanan yang kian gesit, dan semangat gotong royong yang tinggi, tak heran jika layanan penyeberangan perahu ini semakin diminati, terutama saat momen istimewa seperti libur Lebaran.

Sabik dan Ngatemo berharap agar layanan perahu penyeberangan ini terus berkembang, memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat, dan yang terpenting, selalu mengutamakan keselamatan para penumpang.

Semoga arus silaturahmi di Bengawan Solo ini terus mengalir, membawa berkah dan kebahagiaan bagi semua. (aj)

Bagikan

Tinggalkan Balasan