Kabarjagad, Malang – Narkoba menjadi musuh bersama. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Malang, Drs. Didik Gatot Subroto, SH.MH dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Penguatan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba di wilayah Kabupaten Malang, bertempat di Pendopo Kantor Kecamatan Bantur, Kamis (28/4) pagi. Dalam acara ini, Pemerintah Kabupaten Malang melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ini mengundang sejumlah Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama dari wilayah Kecamatan Donomulyo, Pagak dan Bantur untuk turut hadir mengikuti dan hasil dari diskusi bisa disampaikan ke masyarakat sekitarnya.
Pelaksanaan FGD yang dimoderatori langsung Plt. Kepala Bakesbangpol Kabupaten Malang, Abdul Khodir ini juga menghadirkan Narasumber diantaranya Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang, Kholik dan Kepala BNN Kabupaten Malang, Letkol. Candra Hermawan. Dalam arahannya, Wakil Bupati Malang menyampaikan, Bantur yang juga dilintasi jalur lintas selatan (JLS) atau Pantai Selatan ini terdapat laut bebas.
”Narkoba menjadi musuh bersama. Dengan demikian, Bantur dan Donomulyo yang wilayahnya juga berbatasan dengan laut lepas, bukan tidak mungkin berpeluang dimanfaatkan para bandar narkoba sebagai jalur peredaran narkoba. Jangankan perahu kecil, perahu besar pun bisa bersandar di sekitar kita ini. Bahkan beberapa saat yang lalu, Bantur menjadi sempat viral lantaran terjadinya penyelundupan bawang putih,” jelasnya.
Maka hal ini, Wakil Bupati Malang mengingatkan, Bantur dan wilayah sekitarnya Pagak dan Donomulyo menjadi ruang dan peluang sebaran narkoba. Terlebih, cuma memasukkan narkoba seberat satu sampai dua hingga tiga kilogram dengan metode, para bandar dan pelaku pengedaran ini bisa menjadi alat penyebaran. Beliau pun berpesan kepada seluruh yang hadir agar bersama-sama Kecamatan Bantur dan sekitarnya harus dijaga bersama-sama.
”Kewajiban menjaga ini tidak saja menjadi kewajiban pemerintah, karena luasan wilayah Kabupaten Malang yang sedemikian besarnya, dengan jumlah aparat yang yang tidak berimbang maka peran serta masyarakat menjadi penting. Mari bersama perang terhadap narkoba dan ini menjadi bahaya laten. Kalau tidak, apa yang akan terjadi pada generasi selanjutnya karena sudah cukup banyak korban. Bantur dan Donomulyo salah satu yang berimpitan dengan laut lepas Selatan yang dimungkinkan penyebaran narkotika bisa lewat jalur laut dari luar luar kabupaten/kota, provinsi hingga luar negeri,” jelas Wakil Bupati Malang.
Beliau berusaha meyakinkan, bahwa ada peluang yang dimungkinkan bisa dipergunakan untuk jalurnya masuk narkotika sehingga hal ini menjadi hal yang penting karena Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama diberikan informasi ada sesuatu yang sebenarnya ini menjadi bagian larangan agama dan negara atau pemerintah. ”Gimana bagi yang melanggarnya atau ikut mengetahui tetapi tidak melaporkan sebagai bagian tindakan pidana. Peran serta warga masyarakat tokoh masyarakat dan tokoh agama ikut bersama-sama melakukan antisipasi narkoba ini jangan sampai masuk didapati dan dipakai oleh anak-anak kita,” yakinnya.
Wakil Bupati Malang menambahkan, bahwa penyebaran informasi tentang Narkoba bisa didapat melalui media sosial dan pergaulan. Ditegaskannya, jika anak-anak mengalami proses perubahan perilaku maka segera dilaporkan dan dideteksi secara dini dipertanyakan. Misal yang biasanya rajin kok jadi nggak rajin atau tidur saja. Bantur pagak memiliki perekonomian masyarakat meningkat menjadi sasaran empuk bagi pengedar narkoba. Hal ini harus merupakan tanggung jawab bersama,” pungkas Wakil Bupati Malang. (prokopim/poy/fur)