Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan, Wisata Religi Di Makam Karaeng Galesong Ngantang Malang

KJ, Jombang –  KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan) yang diketuai Brigjen H. Andi Amiruddin didampingi H. Hasman Gazali, Kepala Desa Sumberagung Suhartono, Kapolsek Ngantang AKP Suyatno, Danramil Ngantang Kapten Arm Heru Santoso, serta ormas Pemuda Pancasila melakukan perjalanan wisata religius di makam Karaeng Galesong yang gugur ditanah Jawa, tepatnya di Desa Sumberagung, Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur, Minggu (23/2/2020).

Ketua KKSS menjelaskan, Karaeng Galesong bernama lengkap I Maninrori I Kare Tojeng Karaeng Galesong adalah seorang laksamana angkatan laut Kerajaan Gowa yang terus melakukan peperangan di laut melawan VOC, bahkan setelah Perjanjian Bungayya ditanda-tangani oleh Sultan Hasanuddin pada tanggal 29 Maret 1655, Bonto Majannang Meninggal 21 November 1679 di Kecamatan Ngantang Orang Tua Sultan Hasanuddin Anak: Karaeng Naba Eyang: I Sabbe To’mo Lakuntu, Sultan Malikussaid Paman: Karaeng Tololo Pada tanggal 6 Maret 2018 Yayasan Aminuddin Salle menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Takalar yang diwakili langsung oleh Bupati Syamsari. Penandatanganan tersebut berlangsung di Ruang Rapat Kantor Bupati Takalar Sulawesi Selatan, poin pentingnya dari kerjasama tersebut adalah pengusulan Karaeng Galesong sebagai Pahlawan Nasional kepada pemerintah pusat, kata Brigjen H. Andi Amiruddin.

Sementara itu, Kepala Desa Sumberagung, Suhartono mengatakan, Dalam kurun waktu lima tahun terakhir terjadi kenaikan hingga 175 persen atas perjalanan wisata yang didasarkan pada keyakinan diri atau wisata religi. Dari sekian banyak keanekaragaman wisata di Indonesia, masih ada potensi yang tersembunyi untuk digali, diperkuat dan dioptimalkan. Wisata religi menjadi pembeda dan ciri khas peradaban bangsa Indonesia,” ujar Suhartono di Makam Kerajaan Sulawesi Selatan Karaeng Galesong.

Masih. Karaeng Galesong yang nantinya dijadikan kunjungan wisata religi bagi para wisatawan, baik lokal maupun asing. ia mengatakan tahun ini terjadi pergeseran tren kepariwisataan. Tren tersebut adalah perubahan paradigma parawisata dari “sun, sand and sea” menjadi “serenity, sustainability and spirituality” atau “matahari, pasir dan laut” menjadi “ketenangan, keberlanjutan dan spiritualitas.

Lanjut. Pemerintahan Desa Sumberagung bertekad serta meminta keterlibatan seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan dan memperbaiki tata kelola destinasi wisata ziarah khususnya di Kecamatan Ngantang pada umunya di Tanah Air. ia akan fokus pada tiga hal untuk membangun dan memperbaiki tata kelola destinasi wisata ziarah. “Saya akan fokus pada pemasaran, destinasi, SDM serta promosi dan pemasaran pada segmen wisata. Khusus untuk tata kelola destinasi, fokus pada kemasan atraksi dan daya tarik wisata ziarah.

“Sementara terkait sumber daya manusia (SDM), Saya mengajak lestarikanlah situs ini untuk melawan lupa pada sejarah. Kedepan saya berharap wisata ziarah akan menyejahterakan masyarakat di sekitar lokasi wisata tersebut,” pungkas Suhartono.

Pewarta Kabarjagad Agus Situju Haerah

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below