Kontes Buah Durian Dikebun Park Wonosalam Jombang

Posted by: 1059 Views

KJ, Jombang – Kontes Buah Durian di Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang Jawa Timur, digelar di Area Wisata Kebun Durian Park. Pemerintah Kabupaten Jombang bersama pemerhati, pebisnis akan berobsesi durian asli Wonosalam menjadi komoditas ekspor dengan harga dolar, Minggu (1/3/2020).

Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab yang datang bersama Wakil Bupati Sumrambah, Kapolres Jombang Boby Pa’ludin Tambunan, Dirjen Holtikultura, Kepala Dinas OPD dan Forpimka Wonosalam menikmati sambil menyaksikan prosesi kegiatan kontes buah tersebut.

Yusron Amrullah promotor yang juga pemilik Kebun Durian Park mengatakan, durian Bido asli Wonosalam mempunyai ciri khas, dibanding buah durian di daerah lain di Indonesia. Oleh sebab itu, dilakukan kontes dalam rangka mencari ciri khas yang dikandungnya.

“Kami berkerja sama dengan sejumlah guru besar dari Universitas Airlangga sebagai juri. Selain itu, para guru besar ini akan melakukan riset terhadap Durian Bido asli Wonosalam. Pasca riset akan dikembangkan budidaya buah durian dan buah lainnya di wilayah Wonosalam.

“Para Profesor ini berkeinginan mengembangkan dan mengangkat  Durian Bido yang memiliki varietas khas. Tidak meninggalkan rasa durian sebagaimana layaknya namun, bagaimana durian Wonosalam bisa ada rasa kopi, rasa fanila dan rasa lainnya,” ungkap Yusron Amrullah.

“Kontes durian tahun 2020 ini merupakan kegiatan untuk kali kedua yang diikuti 36 petani durian asli warga Wonosalam. Buah durian yang diikut sertakan oleh para perserta merupakan buah masak di pohon, yang tumbuh di wilayah Kecamatan Wonosalam. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Kunduri Durian yang diagendakan  hari Minggu, tanggal 8 Pebruari di lapangan Desa Wonosalam.

Yusron mengatakan ke depan, durian wonosalam akan diorbitkan menjadi komoditas ekspor. Yang biasanya harga lokal Rp 75.000/buah. Namun pasca dilaksanakan riset, durian Bido Wonosalam yang berkualitas akan dieskpor. Sehingga harganya bisa mencapai Rp 125.000/kilo bukan lagi per buah.

“Kedepan, kami memiliki  konsep budidaya durian di wonosalam sistem PIR (Petani Inti Rakyat) saling menguntungkan untuk peningkatan kesejahteraan. Luas area mencapai 100 hektar,” ucap Yusron putra Jombang adik kandung budayawan Cak Nun ini (Ainun Najib).

Profesor  Reza Tirtawinata salah satu Juri Kontes Durian memaparkan, ada  14 macem kriteria dalam kontes ini, meliputi rasa manis, rasa lemak (gurih), rasa pahit (alkohol), daging tebal, warga kuning, bentuk buah, aroma khas durian, kadar air yang dikandung sedikit, bobot daging buah ditimbang setelah buah dimakan, biji dikumpulin untuk ditimbang, untuk mengetahui berapa berat daging dalam buah.

“Dengan cara ini bisa diketahui bobot bersih durian. Kami ingin mengetahui apa ada durian rasa kopi, rasa fanila, rasa coklat. Kami ingin mendapatkan jenis serupa ini. Jika ada nanti akan kami jadikan ikon durian Wonosalam,”  jelas ahli buah ini.

“Selain buah durian sebagai obyek kontes panitia juga menyertakan manggis. Buah khas daerah tropis ini, menurut Prof Reza, sangat tepat sebagai makan buah penutup setelah makan buah durian.

“Buah Manggis ini merupakan buah daerah tropis seperti negara kita, Indonesia. Buah durian terkenal dengan rasa panas yang ditimbulkan didalam tubuh. Untuk penurun suhu tubuh makan disarankan makan buah manggis,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab mengatakan, Atas nama Pemerintah Kabupaten Jombang, saya menyampaikan terima atas pelaksanaan kegiatan ini, semoga manfaatnya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya warga Wonosalam. Karena bukan hanya buah durian yang ada di Wonosalam, tetapi ada juga kopi, salak, cengkeh, manggis, pete dan lain sebagainya, begitu banyak produk-produk unggulan yang dihasilkan oleh para petani di Wonosalam.

“Semoga pemerintah daerah yang komitmen membangun infrastruktur akan terus bisa memberikan peningkatan kesejahteraan. Semua produk pertanian dari Wonosalam bisa cepat terserap pasar. Saya turut senang, mendapat pengakuan warga Wonosalam, hasil kebunya, buah pisang sudah laku di Wonosalam, tidak sampai membawa ke Jombang, atau ke luar Wonosalam. Ini, memberikan arti, infrastruktur lancar akan memudahkan akses semua pilah, ekonomi berputar,” tutup Bupati.

Pewarta Kabarjagad Agus Situju Haerah

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below