Ketua LSM WKR yang juga Kordinator Pedagang Eks Stasiun Ponorogo Agung Budi Prayitno saat menunjukkan daftar nama pedagang pasar eks stasiun sekitar 600 orang yang sudah sepakat akan pindah ke Pasar Legi.(Foto Agus Zahid)
KJ, Ponorogo – Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Warung Konsultasi Rakyat (WKR) Agung Budi Prayitno, menyayangkan aksi beberapa orang yang mengatasnamakan pedagang Eks Stasiun depan Pasar Legi Ponorogo. Pasalnya, mayoritas pedagang Eks Stasiun sudah sepakat akan pindah ke Pasar Legi yang kini telah dibangun megah oleh pemerintah.
” Saya sangat menyayangkan kepada penggeraknya, sudah tertata rapi, sudah jelas sejelasnya, sudah sadar-sesadar-sadarnya bahwa tanah itu milik PT KAI,dimana pada tahun 2026 akan diaktifkan kembali dan tahun 2030 jalur kereta api akan aktif.
Mereka akan pindah ke pasar induk Pasar Legi, kalau sekarang ada beberapa orang yang demo itu mengatasnamakan apa, kami dan pengurus ketua, sekretaris, bendahara paguyuban pedagang tidak dikasih tahu,” ujar Agung Budi Prayitno yang biasa di sapa Budi Ceprot, Minggu 4 Oktober 2020 kepada media ini.
Budi meminta kepada para pedagang eks Stasiun yang notabene sudah sepakat dan sadar direlokasi ke Pasar Legi untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan adanya aksi demo beberapa orang yang tidak jelas. Dirinya selaku kordinator dan penanggungjawab pedagang eks pasar stasiun tidak tahu menahu tentang identitas para pendemo.
” Jangan jadikan para pedagang sebagai komoditi politik, kasihan mereka, mereka itu kan mau mencari rejeki,” pinta Budi yang juga selaku penanggung jawab pedagang eks stasiun.Dia menghimbau kepada semua pihak yang terkait maupun tidak terkait dengan para pedagang eks stasiun itu agar tidak mengganggu kerukunan dan kenyamanan mereka.
Sebab mereka sudah sadar dan menerima kepada pemerintah untuk dipindahkan ke pasar induk Pasar Legi. Bahkan mereka juga sudah berterima kasih kepada pemerintah yang sudah membangun pasar Legi untuk mereka tempati berjualan dengan nyaman.” Mereka sudah tenang, sadar, jangan dikoyak koyakan, sehingga menimbulkan masalah baru, ini yang saya sayangkan,” pungkas Budi.
Perlu diketahui, seperti yang dimuat di beberapa media pada Sabtu 3 Oktober 2020, sejumlah orang yang yang mengatasnamakan pedagang eks pasar Stasiun Ponorogo melakukan aksi demontrasi, mereka meminta kepada bupati terpilih nanti agar lapak mereka tetap aman dan pagar pembatas didepan lapaknya dibongkar.
Dan perlu diketahui juga, rencananya pemerintah akan merelokasi mereka semua para pedagang Eks Stasiun ke pasar induk Pasar Legi yang kini masih dibangun mewah. Mereka akan ditempatkan di Pasar tradisional terbesar di Indonesia itu secara gratis agar mereka lebih nyaman berdagang dan mencari rejeki.(tim)