Jatim  

Lamongan Masih  Salah Satu Penyumbang Produksi Padi Terbesar Jawa Timur

Kabarjagad, Lamongan – Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan, dengan luasan lahan panen 154.204 Ha, Kabupaten Lamongan mampu menghasilkan gabah  kering giling  (GKG) sebesar 1.196.310 ton pada Bulan Januari – Desember tahun 2021.   

Angka tersebut lebih besar dari yang direncanakan yakni sebesar 1.116.957 ton. Jika dikonversikan menjadi beras, maka setara dengan 741.712 ton beras.

Tahun 2021 Provinsi Jawa Timur bertahan sebagai penghasil padi terbesar di Indonesia, dengan jumlah produksi padi sebesar  9,91 juta ton.

Angka tersebut berdasarkan data sementara dari Badan Pusat Statsitik Tahun 2021.

Dari angka tersebut, Kabupaten Lamongan merupakan salah satu  penyumbang terbesar produksi padi di Jawa Timur.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan, Sukriyah mengatakan,  produksi padi pada 2021 mengalami Kenaikan sebanyak 23.345 ton atau 1,9 persen dibandingkan 2020 yang sebesar 1.172.965 juta ton GKG. 

“ Luas panen padi di Kabupaten Lamongan pada tahun 2021 sebesar 154.204 Ha, mengalami kenaikan sebanyak 888 Ha  atau 0,58 persen dibandingkan 2020 yang sebesar 153.316 Ha, demikian juga dengan produksi padi mengalami kenaikan. Sedangkan  produksi padi tertinggi berada di Kecamatan Sugio sebesar 87.598 ton dengan Luasan Panen 10.991 Ha, “ terang  Sukriyah.

Sukriyah menambahkan, lima posisi teratas produksi padi tertinggi setelah Kecamatan Sugio  adalah Kecamatan Modo  dengan produksi pada  sebesar 73.358 ton dengan luasan panen 9.345 Ha, disusul Kecamatan Laren menyumbangkan produksi beras 71.401 ton dengan luasan panen 9.061 Ha, selanjutnya Kecamatan  Kembangbahu dengan produsi padi  70.227 dengan luasan panen 8.912 Ha dan Kecamatan Kedungpring dengan luasan lahan panen 8.632 Ha, mampu menghasilkan produksi padi sebesar  67.819 ton.

Lebih lanjut Sukriyah menuturkan, untuk mendongkrak  produksi padi di Kabupaten Lamongan dilakukan langkah-langkah diantaranya inovasi manajemen tanaman sehat, pengembangan padi hibrida yang mempunyai rata-rata produktivitas diatas 9 Ton/Hektare, selain itu juga bantuan benih unggul, dan ketersedian pupuk baik pupuk subsidi maupun non subsidi dan tentunya kesadaran penggunaan pupuk organik yang semakin tinggi dari tahun ke tahun.(hms/aj)
 

Bagikan

Tinggalkan Balasan